Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ubaya merupakan universitas yang menekankan pada nilai keragaman budaya yang sering disebut multikultural. Hal ini ditunjukkan bervariasinya etnis yang ada di Ubaya, baik itu dosen, karyawan dan mahasiswanya. Mulai etnis Jawa, etnis Tionghoa, etnis Batak, etnis Bugis dan lainnya. Selain itu, multikulturalisme di Ubaya juga ditunjukan dengan adanya berbagai keyakinan yang dianut civitas akademik seperti dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Kebersamaan ini dapat dirasakan dari acara yang berlangsung di perpustakaan lantai 5 pada 27 Juli lalu. Acara buka bersama yang dihadiri ketua Yayasan, Pimpinan Universitas, dan Ikatan Alumni ini bertujuan untuk mengeratkan silahturahmi dan juga memperkenalkan Ketua Ikatan Alumni Ubaya yang baru. “Acara buka bersama ini untuk memperat silahturami civitas akademik Ubaya dan mempertemukan alumni Ubaya,” tutur Christina Avanti Phd Apt sebagai Penanggung Jawab Acara. Ikatan alumni yang baru ini juga mulai menyusun pengurus yang baru untuk periode 2013-2017. “Kedepannya program kerja dan target IKA Ubaya dapat terealisasikan dan akan berguna bagi civitas ubaya, mahasiswa Ubaya, dan masyarakat, ungkap Adi Toegarisman SH selaku Ketua IKA Ubaya yang baru.
Dengan adanya acara ini, Ubaya juga ingin menunjukkan adanya toleransi antar civitas akademik ubaya dan alumni. Sehingga rasa kebersamaan dibulan ramadhan ini terasa sangat besar. “Melalui acara buka bersama ini teman-teman yang tidak berpuasa juga hadir untuk memberi dukungan besar kepada saudara-saudara kita yang berpuasa agar mampu menjalani puasa, mampu menahan segala lapar, nafsu, amarah dan sebagainya,” ungkap Ir Prof Joniarto Parung MMBAT Phd selaku Rektor Ubaya. (inz)