Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ide segar yang dipandang menarik dalam seminar kali ini menyampaikan konsep pelayanan kefarmasian di rumah (home care) oleh apoteker. Hal ini disampaikan Ketua Jurusan Program S2 Farmasi, Lisa Aditama SSi Mfarm-Klin Apt. Seminar dan workshop penyakit tidak menular ini khusus diberikan kepada apotiker maupun owner apotik pada pada 8-9 Maret 2013 di Lt 5 Perpustakaan Ubaya.
Dalam uraiannya, ia memaparkan bagaimana pelaksanaan pelayanan kefarmasian di rumah (home care) yang dilakukan apoteker ke depan. ”Konsepnya, melakukan pendampingan terhadap pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarganya,” ujar Lisa.
Konsep tersebut dijalankan dalam rangka memberikan pelayanan untuk pasien yang belum dapat menggunakan obat atau belum dapat menggunakan alat kesehatan secara mandiri. Khususnya pasien yang beresiko terkait penggunaan obat. Misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karakteristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan ketrampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan alat-alat kesehatan agar tercapai efek yang terbaik. ”Home care ini merupakan salah satu bentuk pencegahan untuk mengurangi resiko penggunaan obat yang dilakukan pasien,” sahutnya.
Fransiscus Cahyo Kristianto SSi MFarm-Klin Apt, dosen yang juga moderator dalam seminar, menegaskan berbagai upaya pencegahan dini terhadap kesehatan di masyarakat. Ia berharap dapat melakukan tindakan penyembuhan terhadap pasien, melakukan kunjungan ke rumah pasien, melakukan pemantauan terhadap kondisi fisik pasien maupun pemakaian obat, melakukan perawatan kaki terhadap pasien yang kena diabetes, membiasakan senam atau olahraga, melakukan diet yang komposisi (komposisi makanan yang berserat lebih banyak daripada nasi), memberikan rujukan terhadap pasien. Pasien diminta untuk bertemu dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli.
Pembicara tamu dari seminar dan workshop kali ini, yaitu Drg Agus Suprapto, M Kes., kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI kepada pengelola apotik, Dr Brahmaputra Marjadi MPH., PhD peneliti dari The University of New South Wales UNSW Sydney NSW 2052 Australia.
Peserta seminar yang memadati ruang auditorium ini berlangsung atas kerjasama Fakultas Farmasi Ubaya dengan IAI (Ikatan Apotik Indonesia) di Surabaya. Jumlah peserta dalam seminar kali ini 160 orang. Mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Kepanjen Malang, Cepu, Pare-pare (Sumsel), Kediri, Semarang. Apoteker yang hadir rata-rata sudah berpengalaman praktik di apotik. Sebagai tindak lanjut dari workshop diadakan pembinaan lanjutan bagi apoteker. Sebab materi yang diperoleh sekarang baru tahap inisiasi. Karena itu mereka berharap ada pembinaan lanjut bagi apoteker (*)