Cyber Media
Call Warta: 2981039
Peranan mahasiswa sebenarnya tidak berakhir sampai momen wisuda saja. Ubaya memiliki Ikatan Keluarga Alumni (IKA) yang mewadahi para alumni Ubaya supaya komunikasi dengan Ubaya tetap terjaga. Selaku Ketua IKA Ubaya, Sahat Tua Parlindungan Simanjuntak SH menegaskan, “Alumni sudah selayaknya menjadi education watch. Alumni bisa menjadi komunikator dan komunikan dalam melihat kepentingan pengembangan ilmunya yang diperoleh ketika kuliah hingga sudah bekerja.”
Apabila ilmu yang diperoleh selama kuliah tidak cocok dengan realita di lapangan, melalui IKA, hal tersebut dapat disampaikan guna perbaikan akademis Ubaya sendiri. “Setelah lulus dari Ubaya mereka berkarya notabene mengaplikasikan ilmu yang diperoleh ketika kuliah berlangsung. Apakah ilmu yang sudah diperoleh bertahun-tahun sejalan dengan kebutuhan di tempat kerja? Kira-kira seperti inilah dinamika kegiatan alumni nanti,” papar Sahat yang juga merupakan salah satu alumni sukses Ubaya.
Guna mewujudkan fungsi alumni sebagai education watch, IKA memiliki program kerja berupa pendidikan berkelanjutan seperti melakukan penelitian masalah keinginan serta kebutuhan alumni dan institusi ini. Wujud program kerja tersebut bisa berupa job placement, empowerment (bukan karitatif), information center (trade and industry). Program kerja berikutnya yaitu business, karena sumber dana bukan hanya dari luaran anggota. IKA dapat menjadi wadah kegiatan konsultasi sesuai profesi dan aktivitas bisnis (networking alumni dalam kegiatan bisnis) dalam membentuk suatu unit bisnis.
“Setiap bulan pengurus mengadakan pertemuan rutin supaya kita selalu mendapat input dari alumni lain yang sudah berkarya. Semakin orang sering kumpul tentu semakin banyak input yang kita terima,” tukas kelahiran 19 Maret 1969.
9 Maret 2013 menjelang Dies Natalis Ubaya ke-45, selain sebagai education watch, alumni-alumni Ubaya mengadakan tabur bunga di makam tokoh-tokoh pengukir sejarah Ubaya sebagai bentuk penghormatan. Bersama Ketua IKA Ubaya, rombongan tersebut berangkat menuju makam ketua yayasan pertama di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono, makam rektor pertama dan rektor kedua di Taman Makam Pahlawan Ngagel, dan makam pencipta lagu Himne Ubaya di Kembang Kuning. (asp)