Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan cara menyenangkan tentulah sangat berperan dalam membantu para mahasiswa menangkap materi yang disampaikan. Dipelopori oleh Djefri Welan, ia melihat bahwa dunia pendidikan sekarang ini membutuhkan sesuatu yang kreatif. Bersama dengan timnya yaitu Funky Ministry (Funny Kids Ministry), mereka menciptakan sebuah metode edukasi yang digabungkan dengan entertainment yaitu sulap yang disebut edutainment.
Pada 18 Februari lalu, sebuah pelatihan bertajuk ‘Workshop Teaching With Fun’ telah diselenggarakan bagi para dosen Politeknik Ubaya untuk mengenal lebih jauh tentang edutainment ini. Metode edutainment telah menyebar hampir ke seluruh Indonesia dan mendapat apresiasi positif baik dari pihak guru maupun murid. Metode tersebut juga bisa diterapkan ke berbagai kalangan umur mulai dari SD, SMP, SMA hingga perkuliahan dan terbukti dapat menjawab berbagai kebutuhan edukasi.
Dalam metode ini, digunakan berbagai macam alat peraga yaitu alat-alat sulap yang telah mereka rangkai dan modifikasi sendiri. Cara mempelajarinya juga tergolong mudah dan dapat dipelajari dalam waktu relatif singkat. “Untuk mengajarkan kekeluargaan, kita dapat menggunakan sebuah kantong dan beberapa kain yang berbeda warna. Kain-kain tersebut akan dimasukkan ke dalam kantong, dan pada saat dikeluarkan kain tersebut telah terangkai menjadi satu. Dengan hal ini kita dapat mengajarkan bahwa setiap orang memang berbeda-beda namun bisa menjadi satu,” jelas pria kelahiran 2 Maret 1976 ini.
Metode inilah yang sedang dicoba untuk diterapkan di Politeknik Ubaya dan akan diadakan pelatihan lebih lanjut. “Saya berharap agar setelah diadakan workshop ini, para dosen akan lebih kreatif dalam mengajar dan menyampaikan materi dengan situasi yang fun,” ujar Ir Benny Lianto Effendy Sabema MMBAT selaku Direktur Politeknik. (gk)