Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Dengan menggunakan sistem baru, kita dapat mengembangkan obat anti infeksi yang bisa mengurangi resiko resistensi akan suatu obat.” Demikian sepenggal kalimat yang dilontarkan oleh Prof. Dr. Wilhelmus Johannes Quax dari Universitas Groningen dalam kuliah tamu Fakultas Teknobiologi yang bertajuk “Quorum Quenching Activity of Acylases from Pseudomonas” pada 10 April lalu di ruang SGFBE Ubaya.
Pada umumnya, manusia dapat terjangkit infeksi bila sistem kekebalan tubuh menurun. Penggunaan antibiotik meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi dalam jangka panjang akan meningkatkan resistensi penyakit pada obat tersebut. Melalui hasil riset yang telah dilakukan Prof. Quax, beliau telah mengembangkan suatu cara baru yang lebih baik dalam mencegah infeksi yang potensial untuk diaplikasikan sebagai pengganti antibiotik.
Hingga sekarang, obat ini juga telah dikembangkan di Indonesia. Meskipun masih dibuat dalam bentuk inhalasi (disemprotkan lewat mulut, seperti obat asma), obat ini akan segera diuji coba pada manusia. Semua peserta antusias mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan dalam bahasa inggris tersebut.
Prof. Quax mengaku sangat senang atas kunjungan untuk kuliah tamunya yang pertama di Ubaya. “Senang rasanya berkunjung ke Ubaya. Mahasiswa yang baik dan ramah membuat saya merasa nyaman. Saya ingin segera berkunjung kembali ke sini,” ujar Lelaki humoris tersebut.
“Kuliah tamu ini dapat membawa manfaat positif bagi mahasiswa. Selain memperdalam wawasan, pengetahuan mahasiswa juga dapat bertambah karena mendapatkan pengalaman baru. Kami akan selalu berusaha untuk memperbanyak kuliah tamu bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan mereka,” ujar Dra. Mariana Wahyudi, MSi, dosen Fakultas Teknobiologi. (fox/wu)