Cyber Media
Call Warta: 2981039
Bukan hal mudah untuk mengurai jawaban atas pertanyaan tersebut. Seiring dengan meningkatnya information and technology (IT) di suatu negara, meningkat pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Disinilah titik dimana perlindungan Hak kekayaan Intelektual (HKI) perlu dilindungi di megahnya kemajuan teknologi yang rupanya rentan diserang ragam pelanggaran HKI.
Berkaca dari hal tersebut, Japan Patent Office (JPO) dan Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum bekerjasama dengan Laboratorium Hukum Keperdataan FH Ubaya tergugah mengadakan seminar sehari untuk membangun kesadaran HKI pada masyarakat. Tak main-main, Japan Institute of Invention and Innovation dan Indonesia Intellectual Property Alumni Association (IIPAA) ditunjuk sebagai tim pelaksana dalam kegiatan yang dihelat pada 28 Januari silam di Hotel Novotel.
Dibuka oleh Helen Theorupun Ongko SH, ketua IIPAA ini mengungkapkan bahwa iklim industri yang baik haruslah mampu bertahan dalam menghadapi dampak krisis global. Pertanyaan besar mengenai efektifkah perlindungan HKI di Indonesia pun terlontar seakan menantang seluruh hadirin untuk bersama merefleksikan diri.
Sejalan dengan pertanyaan tersebut, Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD dalam sambutannya menyampaikan bahwa HKI memang menjadi salah satu perhatian Ubaya dibuktikan dengan kesiapan ubaya membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan terhadap perlindungan IT mereka. “Jaringan IT memang perlu terus diperkuat sebab meningkatnya perkembangan IT akan berpengaruh pula pada pertumbuhan ekonomi di suatu negara,” pungkas Toru Yamazaki selaku ketua JPO.
Seminar yang diikuti oleh berbagai kalangan universitas dan pemerhati HKI ini dibagi dalam dua sesi pembahasan topik. Di tiap sesi, dihadirkan tiga orang pembicara yang berbeda-beda untuk mempresentasikan materi dan menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab. “Saya berharap dalam seminar ini kita dapat saling bertukar pikiran sambil menambah pengetahuan tentang HKI sebab seperti yang telah dipaparkan, HKI sangat penting untuk membantu perekonomian negara,” tutup Irta Windra Syahrial SH MS selaku Dekan FH. (cyn/wu)