Warta
UBAYA
14-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Selamatkan Jiwa lewat Pertolongan Pertama
“Di luar negeri contohnya Jepang, materi pertolongan pertama sudah diberikan bahkan saat anak masih duduk di bangku SMP,” buka Dasa Warsia, staf dan instruktur Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Surabaya dalam acara First Aid Training 26 April 2011 kemarin. Pelatihan yang digagas oleh UKM Medical Rescue Ubaya tersebut memang bertujuan melatih kaum awam agar memiliki kemampuan tentang seluk beluk teknik Pertolongan Pertama (PP).
PP memang penting sebab dengan menguasainya kita bisa menyelamatkan jiwa, mencegah kecacatan, serta memberikan rasa nyaman pada penderita yang mengalami luka atau kecelakaan. “Contohnya saja jika sesorang terkena gagal jantung, maka ia hanya butuh waktu 4-6 menit untuk bertahan hidup. Ini yang membuat penanganan tepat dan secepatnya sangat perlu dilakukan oleh orang terdekat,” tegas wanita berambut panjang itu.
Acara yang berlangsung di perpustakaan lt V itu diawali dengan materi penilaian. Penilaian adalah tahap awal di mana kita memeriksa keadaan penderita, seperti kesadaran, suara, dan pernapasan. Materi lain yang cukup menarik adalah Resisutasi Jantung Paru (RJP) yang biasa dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernapasan atau denyut jantung, contohnya lewat pemberian napas buatan. Agar lebih memahami materi, peserta juga diajak langsung melakukan simulasi dengan torso manusia.
Tak berhenti di situ, peserta kembali mendapat materi penanganan korban yang cedera setelah break. Hadir sebagai pembicara adalah Rudy Winarno, salah seorang relawan PMI yang berkompeten dalam memberikan PP. Ia banyak menjelaskan tentang cidera jaringan lunak dan alat gerak beserta jenis-jenisnya.
Cidera jaringan lunak antara lain terdiri dari lecet, robek, sayatan, memar, dan amputasi. “Organ tubuh yang terputus, misalnya jari dapat disambung kembali dalam kurun waktu maksimal enam jam. Syaratnya jari tersebut harus disimpan di dalam kantung es,” jelas Rudy. Pria berkacamata tersebut juga menjelaskan tentang cidera alat gerak yang terdiri dari patah tulang, keseleo, urai sendi, dan jaringan ikat yang putus. “Penanganan untuk cedera ini dilakukan dengan pembidaian,” jelasnya lagi. Pembidaian adalah pemasangan alat bantu untuk menstabilkan bagian tubuh yang bengkak dan mengurangi rasa sakit. Akhirnya pelatihan yang berlangsung selama kurang lebih delapan jam itu ditutup dengan sesi foto bersama. (mry)
[ Posted 11/06/2011 oleh welly ]