Warta
UBAYA
08-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Riset Desain Kampung dan Tata Kota Kolaborasi DMP Ubaya dan OHS
DMP Ubaya digandeng oleh Orange House Studio (OHS) telah melakukan penelitian kolaboratif bersama selama tiga bulan terakhir. Penelitian itu berdasarkan proyek studi perkotaan dan aplikasi mata kuliah Riset Desain semester Genap 2011-2012. Kegiatan ini merupakan wujud implementasi pengabdian pada masyarakat. OHS memfungsikan risetnya sebagai \"platform\" bagi kegiatan dan ide dari delapan dosen dan 30 mahasiswa DMP angkatan 2008. Mereka berasal dari bidang riset desain yang berbeda (product design, visual communication design, engineering design).
Pada akhir sesi, hasilnya akan dipertontonkan kepada masyarkat dalam sebuah pameran internasional. OHS akan membawa hasil mereka sampai dengan tingkat yang sangat kreatif kepada publik. “Menginformasikan ataupun mengusulkan alternatif desain, arsitektur, seni dan media kreatif lainnya yang belum ditemukan. Hal ini, untuk lingkungan masa depan kota kita,” papar Kenta Kishi (arch/japan), inisiator OHS.
Mata kuliah dua sks ini didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan penelitian aplikatif yang berdampak terhadap masyarakat. Selama tiga bulan dosen dan mahasiswa DMP mengembangkan produk hasil dari riset tentang kampung di Surabaya. Belasan kampung dijadikan obyek dan wahana bagi proses pencarian masalah, kemudian dicarikan solusi desain produknya. Output dari penelitian ini menghasilkan prototype fungsional yang merupakan pengembangan, modifikasi, inovasi dari produk eksisting. Tujuannya, berusaha meningkatkan kualitas riset dosen dan mahasiswa sehingga layak dipamerkan dalam pameran internasional. Karya riset ini disajikan dalam tajuk “Refugees of Future Cities”, yang akan diadakan di Kampung Plampitan Surabaya, pada 6-8 Mei 2011. Dimana hasil riset bersama akan disandingkan dengan karya riset desain OHS dan karya perupa (desainer) internasional lain.
Judul riset yang dihasilkan sangat unik dan orisinil. Beberapa diantaranya seperti Indonesian convivial society product design, study case of Kentongan, 3D Advertisement in kampung, Rombong War(ung),dan Rombong Café. Judul dan konsep riset diciptakan dosen. Kemudian, mahasiswa dimagangkan untuk menghasilkan sub judul dari platform judul utama dengan bimbingan penuh dosen yang bersangkutan. “Saya tertarik meneliti rombong sebagai sebuah produk yang sangat mewarnai kehidupan kampong. Rombong dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga lebih manufacturable dan memiliki sistem enginering yang memudahkan pengoperasionalannya,” terang Susila Chandra, dosen Teknik Manufaktur yang juga berperan dalam salah satu judul riset.
Proses riset yang cukup menyita waktu dan tenaga mahasiswa ini dibuat dalam bentuk aplikatif. “Bahkan saya sampai harus merevisi prototype karena kesalahan prototype maker. Sempat tegang karena takut melewati deadline, tapi untungnya diterima dan bisa dipamerkan nanti,” kenang Didi Chiasidy, desainer produk “motorbike cover using vynil waste material.
Orange House Studio (OHS)
Orange House Studio (OHS) adalah sebuah organisasi yang didirikan pada Oktober 2010. Didirikan oleh seorang arsitek dan seniman dari Jepang dan tiga profesional lokal, dosen DMP Ubaya yaitu Kumara Sadana Putra dan mahasiswa DESPRO ITS. Tujuan OHS untuk memahami lingkungan di kota modern dan mengusulkan kemungkinan masa depan dalam skala dan dimensi beragam. Yaitu, melalui perpaduan teknik dan disiplin ilmu Desain, Arsitektur, Seni dan bidang kreatif lainnya.
Dalam riset ini, DMP & OHS fokus pada \"kampung\" di Surabaya sebagai tempat di mana dapat menemukan sumber dan referensi perkotaan. Hal ini, untuk pengembangan (kembali) masa depan kota. Di samping itu, OHS sedang mengembangkan proyek internasional untuk menyelidiki dan mempelajari “kampung” selama sepuluh bulan di Surabaya sejak Agustus, 2010. Proyek ini diprakarsai oleh Kenta Kishi, yang didukung API (Asia Public Intellectual) Program dana hibah penelitian dari The Nippon Foundation.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menghasilkan cara alternatif strategi pembangunan (kembali) perkotaan untuk kota-kota di Asia pada masa depan. Menggantikan konsep konvensional \"Master Planning Development\", melalui fieldwork di kampung dan kolaborasi kerjasama dengan profesional dan penduduk lokal, termasuk menggandeng DMP Ubaya. (kumy,istimewa)
[ Posted 11/06/2011 oleh welly ]