Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menindaklanjuti proses standarisasi yang dilakukan Ubaya setahun lalu, Ubaya melanjutkan standarisasi ISO pada 25 sub sistemnya. Setelah tahun lalu sukses menjaminkan mutu pada tujuh sub sistemnya, secara total Ubaya telah menjaminkan 32 sub sistem di tahun 2011 ini. Bertempat di ruang perpustakaan lantai V, 9 Februari 2011 lalu diadakan closing meeting membahas hasil tinjauan yang dilakukan oleh Bureau Veritas (BV).
Acara ini dihadiri oleh Prof Drs ec Wibisono Hardjopranoto MS selaku rektor Ubaya, Prof Ir Lieke Riadi PhD selaku WR I, dan WR II Drs Adji Payitno MS Apt, serta karyawan Ubaya. Sertifikasi ini bertujuan untuk memperpanjang sertifikasi yang telah dilakukan Ubaya setahun silam. “Sejauh ini Ubaya masih bisa meneruskan sertifikasi berkat kerjasama yang sudah dilakukan oleh seluruh anggota keluarga Ubaya,” ungkap Yulius Untung, salah seorang auditor BV.
Lewat penilaian yang ketat, Ubaya masih bisa mempertahankan konsistensinya dalam memberikan pelayanan mutu yang baik dan sesuai janji. Meski masih ditemukan beberapa minor serta opportunity for improvement (OFI) pada beberapa sub sistem. “Tetapi bukan masalah besar, asalkan ada tindakan lanjut untuk memperbaikinya dari sub sistem yang masih didapati minor atau OFI-nya,” lanjut Yulius. Closing meeting ini sendiri menjadi suatu sarana bertukar pikiran sekaligus pendapat dari hasil tinjauan selama dua hari tersebut.
Ubaya masih bisa berbangga hati dengan hasil yang ada. Sebab, target sasaran mutu semula yang hanya 50% bisa mencapai 80% dalam realisasi yang dijalankan oleh Ubaya. “Bukan berarti semua akan tetap baik jika dibiarkan, tetap perlu ada peningkatan lagi agar sasaran mutu tersebut bisa terus memenuhi ekspektasi pengguna jasa,” pesan Muhammad Waldy, auditor BV lainnya. Sebab penjaminan ISO ini merupakan suatu bentuk pencitraan Ubaya dalam kinerjanya. Jika tidak dilakukan peningkatan, citra Ubaya pun bisa saja tetap bahkan mungkin terus menurun.
Inilah nilai penting dari ISO sebagai pemacu dalam meningkatkan kinerja serta skill orang-orang yang terlibat di dalamnya. “Harapannya, ke depan Ubaya bisa lebih terbuka dengan kesulitan yang dihadapi serta hasil yang diperoleh agar bisa terus melihat kekurangan atau bagian yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan,” tutup Yulius. (az, mei)