Warta
UBAYA
14-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Seputar Kampus
- Tuntut Team Work untuk Capai Hidden Post
Belajar bahasa asing tidak harus di kelas, namun bisa di mana saja. Begitu pula dengan lomba bahasa asing. Hal ini dibuktikan Ubaya Language Center (ULC) melalui lomba Scavenger Hunt. Lomba yang menggunakan bahasa inggris dan mandarin ini dilaksanakan pada 11 November 2010 dan termasuk dalam rangkaian acara Ubaya Carnival 2010. “Ide awalnya hanya permainan sederhana. Agar peserta tidak menggampangkan, kita buat lomba ini dengan mencari pos dan tingkat kesulitan soalnya sedang,” ujar Yuliana Dewi SS.
Ia menjelaskan, di lomba ini para peserta harus melalui delapan pos, dengan empat pos berbahasa Inggris, yakni mixed messages, anagram, spelling bee, translation, serta pictionary. Pictionary sendiri adalah kegiatan mendeskripsikan gambar, di mana satu peserta menggambar dan tiga peserta lainnya menjelaskan sesuai dengan contoh gambar yang diberikan panitia. “Pendaftaran secara terbuka, namun persyaratan utama yang kita minta adalah anak-anak yang mengikuti lomba ini harus dapat menguasai bahasa inggris maupun mandarin,” ujar wanita kelahiran Probolinggo, 19 Juli 1980 ini.
Empat pos lainnya berbahasa Mandarin, yakni menyusun kalimat dengan huruf kanji, menghitung guratan, mengkategorikan satu kata dalam satu kelompok, dan ada pos memperagakan. Pada pos memperagakan, satu peserta diberikan satu kalimat lalu ia harus memeperagakan kalimat tersebut tanpa berbicara dan peserta lainnya menebak kalimat apa yang dimaksud. “Kita menuntut para peserta akan adanya team work dan ketrampilan strategi. Kalau bisa menyelesaikan tujuh pos yang ada mereka bisa mendapat kesempatan untuk ke hidden post yang tinggi poinnya,” terang dosen tetap bahasa inggris di ULC ini.
Yuliana menjelaskan mengapa bahasa Inggris dan Mandarin yang dipilih, karena dua bahasa tersebut merupakan bahasa yang popular di ULC selain bahasa Jepang. ”Lomba berbahasa Jepang sudah dilaksanakan, maka sekarang kita jadikan satu saja,” tutur Yuliana. Pesertanya sendiri berjumlah 12 tim dari tujuh sekolah. ”Acaranya seru banget tapi capek, karena harus cari posnya kemana-mana. Soalnya juga susah,” ujar Cherry, peserta dari SMAK St Agnes. (art)
[ Posted 21/12/2010 oleh welly ]