Cyber Media
Call Warta: 2981039
FT Ubaya memiliki satu jurusan yang baru berumur tiga tahun yakni Multimedia (MM). Menjadi jurusan yang belum memiliki lulusan tak menghalangi niat Bagus Santoso M Kom, Academic Advisor MM untuk mempersiapkan anak didiknya lebih baik dalam menimba ilmu dan mempererat mahasiswa MM yang telah mencapai tiga angkatan. Untuk itu, diadakan sarasehan Program Multimedia pada 11-12 Juni 2010 silam. Berangkat dari kampus Tenggilis, empat bis yang memuat 161 mahasiswa bertolak ke Ubaya Training Center (UTC).
Selamat datang sahabat! Itulah assessment yang ingin dicapai sepulang dari Kampus III Ubaya bekerja sama dengan tim pelatihan Career Assistance Center (CAC). Keramaian jelas terasa di Hall A dan Hall B hampir tiap sesi.
Pada hari pertama terlihat ada tiga kelompok besar yang berada dalam satu pelatihan yakni mahasiswa MM angkatan 2007, 2008, dan 2009. Dari tiga kelompok itu kemudian digabungkan menjadi satu kelompok selama dua hari satu malam. Di hari pertama kegiatan outbound. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar yang bermain di tiga area yang berbeda yakni camping ground, luar pagar belakang UTC, dan waduk hingga pendopo dan diputar searah jarum jam. Di daerah camping ground Yohanes Kurniawan S Psi selaku PIC area dan dua panitia Leadership and Career Development Center (LCDC) siap dengan dua game, go back to door dan moving island.
Dalam aktivitas go back to door atau yang lebih dikenal dengan gobak sodor, dibagi menjadi dua kelompok. Ada tim pertahanan dan tim penyerang. Tim penyerang masuk ke dalam pertahanan lawan dan harus bisa kembali ke pintu masuk. Berbeda dengan moving Island, peserta berpindah dari titik start ke titik finish dengan menggunakan maksimal enam barang yang melekat di tubuh dan mengambil bendera sebanyak-banyaknya. Ide kreatif peserta terlihat muncul dan mengundang tawa peserta lain.
Beda area, beda permainan. Di dua area lainnya telah disiapkan beragam permainan yang memiliki tujuan berbeda seperti blind lead, leaking pipe, human tower, rope into my shirt, resque game. Dalam aktivitas blind lead, kepercayaan peserta diuji. Secara berpasangan, peserta melewati sebuah rute. Namun satu orang ditutup matanya dan orang lainnya menuntun teman itu secara verbal tanpa sentuhan apapun.
Di hari kedua, peserta bermain treasure hunt. Di sekretariat peserta akan mendapatkan clue, hasil undian, kemudian menjawab teka-teki. Clue tersebut bisa membawa peserta ke clue selanjutnya atau ke sebuah permainan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Di pos kursi-kursian, tampak antusiasme peserta dalam menyusun 20 kursi setinggi-tingginya.
Itulah sekilas kebersamaan Multimedia dalam membangun keakraban. Bagus mengajak anak didiknya berdiskusi mengenai kurikulum dan pergantian mata kuliah juga mata kuliah yang akan dibuka semester berikutnya. “Ubaya selalu adaptif akan kebutuhan masyarakat, tuturnya”. (rin)