Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China...
Pepatah kuno di atas mungkin dapat mewakili perjalanan studi Kumara Sadana Putra SDs MA, salah satu dosen pengajar di Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya. Awalnya ada lima universitas dunia yang diincar untuk melanjutkan studinya usai lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, ada salah satu universitas dengan keunggulan by project yaitu kuliah pendek selama satu tahun dengan project nyata yakni di Domus Academy Milan, Italia. Di situlah dosen muda ini mengambil jurusan Master in Business Design.
“Tidak hanya itu saja, walaupun kuliah di sana singkat yakni dalam waktu 1 tahun tetapi ilmu yang dipelajari luar biasa banyaknya,” tuturnya. Ditambah lagi dengan julukan Milan sebagai Design Capital of the World atau Ibu Kota Desain dunia. “ Itu juga menjadi pertimbangan saya dalam memilih universitas ini. Jauh-jauh kuliah di sini bukan sekedar belajar di universitas, tetapi juga bisa belajar di dunia luar,” imbuh dosen lulusan negeri produsen Ferrari ini.
Sebelum melanjutkan studinya di Milan, Kumara telah mempersiapkan diri dari awal 2007 dan mendaftar ke Domus Academy Milan tahun 2008. Salah satu persiapannya adalah belajar bahasa Italia. “Bahasa itu penting apalagi di negara orang lain, jadi harus belajar jauh-jauh hari sebelum ke sana,” ucapnya. Tidak hanya itu saja, ia juga mengajukan beasiswa dan diterima. “Untung dapat beasiswa, jadi bisa menghemat pengeluaran,” pungkasnya
Untuk menyelesaikan masa studinya, ia pun membuat tesis sebagai tugas akhir yang berjudul ‘Design Tourism, Indonesian Convivial Socienty Tour’. Design tourism ini berbicara mengenai desain warisan budaya Indonesia seperti batik, angklung, joglo, gamelan, becak, dan budaya lain yang sudah ada secara turun-temurun dengan bentuk khas Indonesia. Bicara tentang harapan, ia pun angkat suara. “Saya ingin membuat sebuah tur desain berbasis desain warisan budaya Indonesia dengan mendatangkan orang-orang asing ke Indonesia agar budaya Indonesia juga bisa dikenal di berbagai negara,” tutupnya. (ade)