Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tak disangkal, hampir seluruh masakan khas Indonesia menggunakan santan sebagai bahan dasar. Sayang, pengolahan santan kelapa sendiri sebagian besar masih dilakukan secara tradisional dalam skala rumah tangga. Cukupkah?
Berawal dari sebuah kunjungan ke salah satu supermarket di Malaysia, terlintas ide menarik di benak Ir Endang Srihari MSc untuk mengembangkan santan kelapa bubuk yang lebih praktis dibanding santan kelapa cair. Ketua jurusan Teknik Kimia inipun teringat pada kebutuhan akan santan kelapa di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang kurang mencukupi. Sebuah gagasan menarik akhirnya direalisasikan dalam penelitiannya di tahun 2009 yang terus diperbarui untuk memperoleh komposisi terbaik.
Santan merupakan hasil perasan dari parutan daging buah kelapa yang biasa tersedia dalam bentuk cair dengan warna putih kental dan rasa gurih. Cara pengolahan di Indonesia yang masih tradisional pun sebenarnya kurang praktis karena memakan banyak waktu dan tenaga. Bayangkan saja bagaimana sulitnya memenuhi perrmintaan akan santan dalam jumlah besar. Bersama Farid Sri Lingganingrum SPt MSi, salah satu dosen teknologi pangan Ubaya, dikembangkanlah santan kelapa bubuk dengan metode spray dryer.
Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam industri, terutama industri pangan. Spray dryer sendiri memang dikembangkan untuk mengatasi masa simpan santan cair segar yang tergolong pendek yakni sekitar 24 jam jika disimpan di lemari pendingin. “Hasilnya sangat praktis, bahkan bisa menurunkan kadar lemaknya hingga 11% dibanding lemak pada santan kelapa cair,” tukas Endang.
Kelebihan lain juga nampak dari kemudahan proses pembuatan yang membutuhkan waktu 45 menit untuk mengolah sekitar 200 gram parutan kelapa. Caranya, parutan kelapa diperas dahulu seperti dalam pembuatan santan kelapa cair. Hasil perasan itu nantinya ditambah air dan bahan pengisi lagi untuk menambah massa sekaligus mengikat partikel yang ada. Selanjutnya, pasteurisasi atau pemanasan untuk membunuh kuman yang ada dilakukan hingga suhu 65 derajat Celcius sebelum dikeringkan dengan spray dryer. “Selain praktis dan tahan lama, santan bubuk ini juga tidak mengandung bahan pengawet sehingga terbukti aman dikonsumsi,” tutupnya. (puz/wu)