Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Saatnya Ubaya kembali menggalakkan konsep Eco-Green kampusnya” begitu tanggapan dari Hayuning, Media Relations Ubaya yang juga menjadi ketua pelakasana pameran jungkat-jungkit karya mahasiswa DMP ubaya pada tugas Proyek Desain Produk I nya. Bahan utamanya cukup simpel, yaitu kardus. Pameran sekaligus uji coba dari karya mahasiswa DMP ini dilaksanakan pada 12 Januari 2012, di Taman Penitipan Anak(TPA) gedung PKLP Fakultas Psikologi Ubaya. “Kami di desain produk tidak hanya membuat, tetapi bagaimana produk kami bisa juga digunakan, terbukti dengan anak kecil yang menyukainya” jelas Guguh Sujatmiko, salah satu dosen pembimbing mata kuliah PDP I tersebut.
Sebelas karya jungkat-jungkit berbahan kardus tersebut terpampang indah menambah keramaian di Taman penitipan anak siang itu. Mulai dari yang ukurannya kecil hingga yang tinggi terpajang disana. Bentuknya lucu-lucu, sehingga banyak anak-anak suka, ada gajah, jerapah, truck, sepeda motor sampai pesawat pun ikut menghiasi ruangan tersebut. “Namanya anak-anak pasti sangat senang bila ada sesuatu yang baru, apalagi ketambahan mainan baru, mereka langsung semangat” jelas Ivonie edrika S Psi, kepala divisi TPA dan koordinator Divisi pendidikan anak PKLP Ubaya. Ia pun memperlihatkan reaksi spontan anak-anak tentang jungkat-jungkit kardus itu. “Ada yang bertengkar untuk memperebutkan permainan yang diinginkan, atau ada yang berbagi mengajak boncengan, atau ada yang penasaran dengan membongkar kardus tersebut,” lanjutnya.
Pembuatan jugkat-jungkit ini tidak memperlukan waktu yang lama, bahannya pun sangat sederhana. Hanya butuh cutter, dan kardus, serta sedikit ketrampilan untuk mengolahnya menjadi bentuk yang menarik. “Sudah ada riset tersendiri dimulai tahun 2008 tentang kardus, bila material ini memang kuat untuk menahan beban yang cukup berat,” jelas Guguh. Bahkan dalam pameran tersebut, guguh sempat menguji coba mainan tersebut dengan berdiri di atas kardus dan hasilnya mainan tersbut tetap kokoh berdiri dan tidak rusak.
Dilihat dari kesederhanaan dalam cara pembuatannya, DMP dengan TPA akan bekerja sama untuk mengadakan pelatihan kepada orang tua anak-anak. Tujuan adanya launching produk ini ialah agar para orang tua juga bisa membuat mainan sendiri untuk anaknya tanpa harus membeli mahal. “Rencananya pelatihan pembuatan mainan ini akan dilaksanakan saat acara family day yang rutin diadakan setahun 2x oleh TPA. Selain dapat memotivasi orang tua, juga dapat meningkatkan kreativitas,” jelas Ivonie.
“Ini akan memberikan pandangan baru bagi masyarakat. Yang biasanya jungkat-jungkit terbuat dari kayu, mahasiswa DMP berhasil menggantinya dengan kardus, yang tidak kalah lucu dan kuat dengan kayu” papar Hayuning. Tertarik mencoba? (vqs/wu)