Warta
UBAYA
09-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Profil
- Kompetisi Hasilkan Ilmu dan Pengalaman
“Impian mustahil terjadi jika hanya mengandalkan sikap putus asa. Tidak ada impian yang mustahil terjadi jika ada kemauan, kemampuan dan kerja keras. Keberhasilan datang saat kita membuang jauh kata mustahil”
Ungkapan tersebut mengantarkan kita mengenal sosok Endi Armanda, Andrew Yulianto serta Garry Hadinata. Tiga mahasiswa Teknik Elektro Ubaya ini telah beberapa kali mengikuti berbagai kontes robot baik tingkat regional, maupun tingkat nasional. Banyak yang berpendapat membuat robot itu sulit dan hanya ilmuwan Jepang yang bisa. Namun, Ke-tiga mahasiswa tersebut mampu membuktikan bahwa siapapun bisa jika berusaha.
“Pada intinya, ada tiga elemen dasar dalam pembuatan robot yakni mekanika, hardware, dan software,” buka Endi selaku ketua tim. Mahasiswa angkatan 2008 ini menjelaskan bahwa dari penggabungan ketiga elemen tersebut, maka akan terbentuk robot. Mekanika sendiri adalah bentuk kerangka robot dari luar, sedangkan hardware adalah rangkaian-rangkaian elektronik dalam robot. Software adalah program yang dibuat agar bentuk mekanik robot dapat berjalan sesuai yang kita inginkan. Membuat robot, diakui Endy, memiliki kesulitan tersendiri, terutama saat ide awal pembentukan robot. Namun, cowok berkacamata ini mengaku ketertarikannya terhadap dunia robotika sejak kecil membuatnya dapat menghasilkan robot-robot canggih bersama timnya.
Kecintaan terhadap robot dibuktikan dengan ikut serta dalam kompetisi robotika baik tingkat regional maupun nasional. Diantaranya, KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) divisi expert single, KRSI (Kontes Robot Seni Indonesia, serta GALELOBOT (lomba robot mengikuti garis). Baru- baru ini adalah KRCI divisi battle tingkat regional yang diselenggarakan pada 7-8 Mei 2011 lalu. Dari berbagai kompetisi tersebut mereka telah menghasilkan berbagai jenis robot di antaranya, robot ‘DEWI’ yang mampu menari, ‘AE78 Teus’ robot yang dapat bergerak mengikuti garis, ‘FPGA Teus’ robot yang bisa bergerak memadamkan api dan memiliki griper (semacam tangan) untuk mengangkat bayi, serta ‘WONGTeus’ yakni robot yang bisa bermain sepak bola.
Mengikuti berbagai kompetisi semacam ini tentu juga memberikan banyak keuntungan bagi cowok-cowok ini. “Kami mendapat banyak pengalaman dan ilmu tambahan yang terkadang tidak diajarkan di bangku perkuliahan.” tutur Endi. Mereka berharap agar dunia robotika dapat terus maju, serta nantinya dapat membuat robot yang berguna bagi kehidupan manusia. “Semoga lomba-lomba robot yang ada juga dapat semakin bervariasi dan meriah.” harap Endi. (caz)
[ Posted 11/06/2011 oleh welly ]