Warta
UBAYA
09-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Profil
- Sukses Berkat Memahami Materi
“Merebut lebih mudah daripada mempertahankan”. Tampaknya pepatah itu pas kepada salah seorang wisudawan Magister Farmasi Klinis, Olivya Chriestine Anggraeni SFarm MFarmKlin Apt. Bagaimana tidak, sejak lulus S1 hingga S2, alumnus FF Ubaya ini mampu mempertahankan IPk cum laude. “Yang penting ketika dosen menerangkan, kita mendengarkan dengan baik,” jelas Olivya. Mengingat mata kuliah di Farmasi cenderung menghafal, sistem mencicil adalah salah satu cara belajar yang paling efektif. “Paling penting kita juga harus memahami terlebih dahulu, jangan hanya sekadar menghafal,” tutur pemilik IPk 3,886 ini. Penghobi travelling itu meyakini bahwa jika memahami sesuatu, maka ingatan kita juga akan lebih bertahan lama. “Selain itu aku juga sering membuat ringkasan, dengan begitu secara tidak langsung aku juga mengulang apa yang sudah diajarkan dosen,” lanjut Olivya.
Tentunya mendapatkan IPk yang membanggakan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai kendala juga dihadapi oleh Olivya, terutama dalam pengerjaan tesis. “Kesulitannya terutama adalah jumlah pasien yang sedikit, sekaligus harus berkoordinasi dengan semua pihak di rumah sakit, terutama dokter dan perawat,” kisah Olivya. Namun berkat kerja keras dan ketelatenan, tesisnya yang berjudul “Efektifitas Analgesik Ketorolac yang Diberikan secara I.V. Bolus dan Infus Kontinu pada Pasien Pasca Operasi Hernia Inguinalis” berhasil memperoleh nilai A. “Tesis saya adalah membandingkan keefektifan obat yang dimasukkan secara suntik langsung, atau infus pada penderita hernia inguinalis,” jelas gadis yang sekarang bekerja sebagai apoteker.
Sebagai penutup, cewek bermotto “if better is possible, good is not enough” ini berpesan agar sebagai mahasiswa harus mendengarkan dosen dengan baik saat menerangkan. “Dan jangan bosan mengulang jika belum paham,” tutupnya. (mry)
[ Posted 05/04/2011 oleh welly ]