Warta
UBAYA
09-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Profil
- Peduli Keadaan Sekitar Jadi Kunci Keberhasilan
Kreativitas seringkali diartikan sebagai suatu hasil dari proses pemikiran yang dapat menghasilkan karya-karya yang baru atau out of the box. Namun lain halnya bagi Jeremia Artiono Arifin. Mahasiswa DMP Ubaya ini mengartikan kreativitas tidak sekedar menciptakan sesuatu yang lain dari yang lain. Cowok berkacamata ini mengartikannya sebagai proses menciptakan sesuatu yang inovatif juga bermanfaat bagi masyarakat.
Adalah ‘Leg Brace Adjustable’, sebuah alat bantu jalan yang dirancang bagi penderita polio agar mampu berjalan tanpa bantuan tongkat. Menceritakan awal penciptaan alat tersebut, idenya lahir berkat hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar rumahnya yang terdapat beberapa penderita polio. “Saya mencoba menanyakan apa keinginan mereka. Ternyata mereka ingin terlihat bisa berjalan secara normal, tanpa bantuan tongkat,” ungkap kelahiran Semarang ini.
Menjelaskan tentang produk yang dibuat terkait mata kuliah Proyek Desain Produk III ini, ia menuturkan bahwa sebenarnya produk sejenis sudah ada namun dengan harga yang cukup mahal. Sedangkan kebanyakan penderita polio berasal bukan dari kalangan berada. “Selain itu, produk leg brace sejenis yang sudah ada hanya bisa dipakai untuk ukuran kaki tertentu sehingga tidak fleksibel,” jelas angkatan 2008 ini.
Melihat fenomena ini, kelahiran 22 Juni 1990 ini tergerak untuk membuat produk sejenis yang dapat dipakai secara universal. “Rancangan saya dibuat dari bahan-bahan yang lebih murah dibanding dengan produk sejenis di pasaran. Ukuran diameter kakinya pun dapat disesuaikan seandainya ukuran kaki pengguna bertambah panjang, sehingga lebih fleksibel,” terangnya. Penyuka buku cerita ini mengaku bahwa ia sempat kesulitan mencari responden karena minimnya penderita polio yang bisa ditemuinya. Namun akhirnya ia tetap sukses mengumpulkan 30 orang untuk proyeknya ini.
Di akhir wawancara, cowok yang suka makan ayam ini berpesan agar rekan-rekan mahasiwa jangan pernah menyia-nyiakan waktu. “Kadang kita cuma bisa melihat ke atas dan membandingkan keadaan kita dengan mereka yang di atas itu. Padahal ada sesuatu di bawah kita yang lebih membutuhkan perhatian dibanding kita. Kita harus belajar untuk lebih care pada lingkungan sekitar,” pungkasnya. (caz)
[ Posted 05/04/2011 oleh welly ]