Cyber Media
Call Warta: 2981039
‘Perbandingan Ekstrak Air Helai Daun dengan Akar Plantago Major L. yang Diperoleh dengan Bantuan Microwave terhadap Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenol, dan Flavonoid Totalnya’ Begitulah judul lengkap skripsi yang dikerjakan oleh Sherly Tandi Arrang. Skripsi yang dikerjakan sejak Juli 2009 hingga Februari 2010 ini telah mengantarkan mahasiswi Farmasi angkatan 2006 ini meraih IPK 3,65. Berawal dari ketertarikannya terhadap mata kuliah teknologi obat herbal, cewek berambut panjang ini pun memutuskan untuk mengambil skripsi bertemakan tanaman herbal.
Menggapai gelar sarjana dengan hasil memuaskan tentulah tidak dilalui cewek kelahiran Palopo, 22 Desember 1988 ini dengan mudah. Pengerjaan skripsi yang butuh ketelitian dan ketekunan tinggi untuk mendapatkan hasil yang sesuai dalam penelitian menuntutnya untuk bekerja dengan sangat hati-hati. “Selain itu karena saya juga mengerjakan skripsi ini sambil mengejar pendaftaran untuk kuliah apoteker, sehingga saya dikejar target waktu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan cepat, namun tepat.” Jelas Sherly.
Melalui sekian tahun perkuliahan di Ubaya, cewek yang hobby nonton ini mengungkapkan bahwa pengalaman tidak terlupakan semasa kuliahnya adalah pada masa orientasi bersama. Sebagai mahasiswi yang berasal dari luar pulau, Sherly menceritakan bahwa terkadang terjadi miscommunication antara teman yang satu dengan yang lain karena perbedaan kultur budaya. “Lucu saja, karena kita berasal dari berbagai daerah. Tapi lama-lama jadi asyik dan sangat menyenangkan.” Tuturnya semangat.
Meninggalkan Ubaya dan berpisah dari teman-temannya, diakui Sherly juga menimbulkan perasaan sedih di hati cewek penyuka warna ungu ini. “Tapi semua ini adalah suatu tahap yang pasti akan dilewati setiap mahasiswa.” Ucapnya diplomatis. Cewek yang hobby makan Kapurung, sejenis makanan khas Palopo ini juga berharap agar Ubaya semakin sukses dan bisa bertaraf internasional. Mahasiswa Program Profesi Apoteker Angkatan 39 ini juga berpesan kepada para mahasiswa agar tetap semangat dalam menjalani segala hambatan yang ada selama masa perkuliahan. ”Setiap jalan pasti ada suka dan dukanya, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa semangat menjalaninya semampu kita, selebihnya tinggal mengandalkan Tuhan dan mengucap syukurlah dalam segala hal.” Tutupnya. (caz)