Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas adalah tujuan dari setiap institusi pendidikan. Apalagi jika lulusan yang dihasilkan tidak sekedar berkualitas, namun juga mampu meraih sukses dan diperhitungkan dalam dunia kerja. Lulusan seperti ini tentu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi almamater tersebut. Itu pula yang tampak dari sosok Johan Harliman AMd, alumni Ubaya dari jurusan Manajemen Pemasaran (MP) Poltek Ubaya angkatan 2003.
Lulus pada 2006, pria kelahiran Kupang 27 September 1985 ini tidak ragu untuk memilih jalan hidup sebagai entertainer. Tidak tanggung-tanggung Johan, memilih untuk meniti karir sebagai seorang magician. Meski hanya berawal dari keisengan dan usaha coba-coba, lama-kelamaan Johan serius untuk menekuni karir sebagai pesulap profesional. “Awalnya saya membuka event organizer, setelah melihat teman saya memainkan trik-trik sulap saya jadi tertarik untuk mempelajarinya,” bukanya menceritakan awal mula dia terjun ke dunia sulap.
Meski berasal dari keluarga yang kurang mampu, Johan tidak pantang menyerah untuk memulai karirnya dari nol. “Saya benar-benar memulai karir dari bawah. Bahkan saya pernah tidak dibayar hanya untuk mendapatkan sertifikat sulap,” ceritanya. Sedikit demi sedikit, Johan menggunakan honornya untuk investasi dan meningkatkan kemampuan bermain sulapnya. Hingga jadilah dirinya seperti sekarang. Menggunakan nama panggung ‘Jo Romantic’, Johan kini telah meraih kesuksesan dimana-mana. Berbagai kejuaraan sulap telah dia menangi, bahkan dia mampu menembus babak salah satu ajang pencarian bakat di sebuah televisi swasta.
Memiliki dasar ilmu marketing, Johan mengaku ilmu yang didapatkannya saat di bangku perkuliahan dulu sangat membantu dalam menunjang profesinya saat ini. “Semua pelajaran sangat berguna dan berhubungan dengan dunia kerja yang saya tekuni sekarang, apalagi karena saya seorang wiraswasta,” ucapnya. Menurut Johan sendiri, masa kuliah yang dijalani menjadi lebih efektif karena para pengajarnya merupakan praktisi yang mumpuni di bidangnya. Berbagai nasihat dan pengalaman berharga yang pernah dialami para pengajar pun secara tidak langsung ikut membangun dirinya.
Ketika diminta tipsnya hingga meraih sukses sampai sekarang, Johan berpesan agar mahasiswa memanfaatkan setiap kesempatan di bangku kuliah serta menyerap semua ilmu yang diberikan baik-baik. “Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari,” pesannya. (caz,mei)