Cyber Media
Call Warta: 2981039
Berbagai pengalaman menarik dan unik pernah dialami para pemilik jam malam ketika mereka pulang kemalaman. Ada yang merasa bersalah pada orang tua seperti Syanne dari FP, ada juga yang sampai dimarahi orang tua. “Terlalu sering pulang kemalaman sih,” kisah Distania, salah satu mahasiswi FF. Sebagai seorang cowok, Ivan asal FH malah pernah dihukum menunggu sampai pagi di depan pagar karena pulang terlalu larut. “Kalau aku pulang kemalaman, papa pasti sudah nungguin di depan rumah,” imbuh Sophia, dara manis asal FT.
Meski tidak dimarahi, Erick merasa rugi sendiri karena pulang kemalaman. “Akhirnya jadi ngantuk dan nggak sempat bikin laporan praktikum buat besoknya,” kenang mahasiswa FTB ini. Pengalaman cukup ekstrim juga sempat dialami Agus asal FBE. “Masa karena pulang malam-malam aku dikira maling,” ujarnya sambil tertawa. Untung nggak sampai digebukin, bro...
Di balik beragam pengalaman unik itu, mereka juga mengaku mendapat manfaat tersendiri karena mematuhi curfew yang dimiliki. “Ini melatih komitmen dan kedisiplinan buat diri sendiri lho,” tutur Melinda Stephany, salah satu mahasiswi FBE mendukung 58,25% responden yang merasa jadi lebih disiplin. Hal tersebut disetujui pula oleh Tantik Tandria asal FF yang juga khawatir diganggu orang asing jika pulang kemalaman. “Apalagi buat perempuan, nggak baik juga dilihat orang pulang malam terus,” tegas Vidya Armeliana dari FT.
Berbeda dengan 21,84% lain yang merasa lebih menghargai waktu karena memiliki jam malam. “Good, dinikmati aja sekaligus jaga diri,” tukas Sonia K asal FH. Hal tersebut juga menjauhkan Lanae Nopiani dari kemungkinan telat bangun untuk kuliah pagi. “Kegiatanku juga jadi lebih terjadwal,” ungkap gadis FF ini.
19,9% sisanya mendapat manfaat yaitu lebih mandiri membawa diri karena mampu membatasi diri. “Tanpa aturan ini, bisa-bisa banyak orang yang pulang dini hari. Hal ini kurang baik terutama bagi para pelajar yang masih mencari jati diri,” tutup Eva asal FT bijak. (iuz)