Cyber Media
Call Warta: 2981039
Dari responden yang pernah melakukan perjalanan backpacking memilih pergi bersama teman (66,67%), keluarga (21,67%), dan saudara (5%). Adapula yang memutuskan pergi sendiri (5%), dan sama pacar (1,66%).
Salah satunya Edo dari FBE yang memilih pergi bersama teman. “Nggak bosen, backpacking rame-rame bareng teman,” ujarnya. Pendapat senada diungkapkan Yola Praditia dari FP. Meskipun perjalanan terasa melelahkan, tak mengurungkan niat Raisa mahasiswi FF melakukan backpaking. Beda pendapat dengan Devi asal FH. “Sempat nyasar sih, waktu itu perginya sama keluarga, cukup menyenangkan,” tuturnya. Sampai-sampai Febby dari FBE dikatakan seperti turis ketika membawa ransel.
Beda lagi Yuan dari FT yang memilih pergi sendiri. Ia sempat mengalami kecelakaaan. Sewaktu mendaki tanjakan curam, dirinya hampir terjatuh. “Untunglah ada ransel yang menopang tubuh,” ungkapnya. Lain halnya, Ivan dari FBE yang pergi dengan saudara. “Pengalamannya tak terlupakan seumur hidupku,” ujarnya. Sedangkan Wirawan dari FBE lebih memilih backpaking bersama pacarnya. “Senangnya, bisa berduaan sambil menikmati suasana alam,” ungkapnya.
Selama perjalanan, banyak pengalaman lucu sekaligus tak terlupakan. Contohnya saja, Havid Al’assaz dari Poltek. Dirinya sangat kagum dengan indahnya pemandangan alam. Serunya lagi, Adi asal FP sampai ketinggalan tas. “Akhirnya, supir angkot nya tak suruh kembali,” kenangnya. Tiar asal FH juga mempunyai pengalamaan sama. “Bete banget terdampar di pulau, nelayannya lupa jemput,” ujarnya. (rel)