Cyber Media
Call Warta: 2981039
Lebaran sebentar lagi
Tak ada miskin tak ada kaya
Semua sama di depan Tuhan
Yang berbeda cuma amalnya
Semua ingin Lailatul Qadar
Semoga kita mendapatkannya
Tak terasa bulan Ramadhan telah berakhir, umat muslim pun akan menyambut hari kemenangannya. Apa saja yang sudah dipersiapkan WUers sekalian? Sudahkah kalian menyucikan hati dan pikiran untuk menyambut hari yang fitri ini? Simpan dulu jawabannya, karena kita akan membahas tradisi apa saja yang biasa dilakukan masyarakat sebelum menyambut hari kemenangannya, yaitu di bulan Ramadhan…
Puasa Sebulan Penuh
Puasa, puasa, wajib bagi yang beriman..
Lirik lagu tersebut tentunya tak asing lagi di telinga. Ya, puasa memang menjadi salah satu kewajiban umat Muslim di bulan Ramadhan. Puasa artinya menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, minum, hubungan suami istri, berdusta, bergunjing, dan segala perbuatan tercela lainnya sejak terbitnya fajar, sampai terbenamnya matahari. Ramadhan sendiri juga dikenal sebagai bulan pertobatan untuk kembali menuju jalan kebenaran, selain sebagai bulan penuh berkah, karena berlimpahnya rezeki yang ada pada bulan tersebut.
Coba kita flashback ke masa kecil kita, dimana kita masih belajar untuk berpuasa dan menanti bedug Dhuhur untuk berbuka. Namun sekarang tentu sudah berbeda. Tak ada lagi yang namanya puasa setengah hari alias puasa bedug. Malu dong sama umur.. ..
Sahur itu Penting!
Membahas puasa, tentunya kurang afdol jika tidak membahas sahur dan berbuka. Banyak orang memandang sepele sahur. Buktinya, menu saat berbuka cenderung ‘lebih wah’ dibandingkan dengan menu sahur. Ada juga yang merasa cukup dengan hanya minum teh manis. Padahal, sahur termasuk ‘komponen’ penting dalam menunjang kekhusyukan berpuasa.
Seperti menyegerakan berbuka bila tiba saatnya, Islam mensyaratkan makan sahur mendekati waktu imsak bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Waktu sahur yang disarankan adalah pukul 03.00-03.30 WIB, agar sekitar 10 menit sebelum imsak, masih ada waktu untuk menikmati kudapan terakhir. Walaupun jadwal makan berubah, porsi tetap sama. Dengan demikian, kebutuhan untuk sehari itu nantinya terpenuhi, sehingga tidak ada pengurangan kalori.
Makan sahur sudah, lalu bagaimana dengan berbuka? Beda daerah, beda pula tradisi berbukanya. Sebut saja Megibung, makan bersama dalam satu nampan - salah satu tradisi yang kental dengan nuansa Bali. Atau buat anak muda, buka bersama alias buber sering didului dengan tradisi ngabuburit. Tapi setelah berbuka puasa, jangan lupa untuk tarawih ya WUers…
Jangan Lupa Bayar Zakat
Zakat Fitrah diwajibkan atas setiap muslim, tanpa memandang gender, jenis kelamin, status sosial, suku bangsa, maupun umur. Zakat fitrah tersebut adalah makanan pokok dari suatu daerah, dengan demikian di Indonesia zakat fitrah pada umumnya adalah dalam bentuk beras, dalam kualitas yang sama dengan beras yang dikonsumsi sehari-hari, yang ukurannya adalah satu sho kurma atau gandum, atau sama dengan 2,5 kg beras dan dapat dibayarkan dengan uang senilai 2,5 kg beras tersebut. Tujuan dari zakat fitrah sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin.
Malam Takbiran
Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar.....
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Pemandangan orang-orang berkeliling sambil mengumandangkan takbir menjadi tidak asing di malam Idul Fitri. Malam takbiran memang dapat diisi dengan beragam cara oleh para kawula muda. Ada yang memilih melakukan takbir keliling atau mengumandangkan takbir di masjid sekitar rumah, ada pula yang mengisinya dengan membantu mempersiapkan hidangan untuk esok hari. Apapun kegiatannya, selama masih positif, kenapa tidak?
Mari Menyambut Idul Fitri
Apa saja yang biasa dipersiapkan ketika hari H Lebaran mulai dekat? Beberapa dari kita mungkin akan membeli baju baru. Ketika mall-mall berbondong-bondong menawarkan sale baju Lebaran, ada baiknya membongkar pakaian lama kita yang masih layak pakai. Jika baju lama masih bisa dipakai, kenapa harus beli yang baru? Baju baru.. Alhamdulillah.. ‘tuk dipakai di hari raya. Tak punya pun.. tak apa-apa. Masih ada baju yang lama.. Setuju, WUers?
Mudik!
Mudik sudah menjadi tradisi dikala lebaran. Jutaan masyarakat Indonesia yang merantau berbondong-bondong pulang kampung. Mudik atau pulang kampung adalah hal yang dinantikan dan sekaligus merupakan salah satu kebahagiaan tersendiri, karena mereka senantiasa rindu untuk pulang ke asal muasal dan bertemu sanak saudara. Saling mengunjungi antar kerabat, antar tetangga dan teman, adalah bagian dari aktivitas yang rutin dilakukan ketika lebaran, selain sowan dengan orang tua tentunya. Yang tak boleh ketinggalan adalah hidangan Lebaran. Ketupat dan opor ayam masih menjadi andalan sebagian besar masyarakat, disamping kudapan manis nan lezat yang selalu tersedia di meja si tuan rumah.
Okay, itu tadi seluk-beluk Ramadhan mulai dari puasa sampai hari H. And the last but not least, selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah WUers. Kuping bisa salah dengar, mulut bisa salah bicara, hati bisa salah sangka. Di hari yang fitri ini, Taqobalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin. (tif, bbs)