Cyber Media
Call Warta: 2981039
Untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-720 yang jatuh pada 31 Mei silam, pemerintah telah menyiapkan berbagai agenda kota selama satu bulan penuh yang siap menghibur masyarakat Kota Pahlawan ini. Yuk, kita simak!
Parade Budaya dan Bunga, Langkah Awal Menuju Dunia
Selain untuk memperingati HJKS, ternyata kota kita tercinta ini juga ingin membangun komunikasi dan interaksi antar daerah dan masyarakat di Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia melalui Parade Budaya dan Bunga pada 5 Mei lalu. Acara yang sudah menjadi ikon nasional ini menampilkan berbagai budaya dari seluruh daerah yang ada. Selain melihat mobil hias, warga metropolis juga dapat menikmati tarian daerah, pertunjukan music, hingga fashion show.
Acara yang bertajuk ‘Semarak Surabaya dalam Keragaman Budaya’ ini dapat disaksikan di sekitar jalan protokol yang dimulai di Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Surya (Balai Kota). Dengan peserta dari berbagai daerah provinsi, kabupaten/kota, perusahaan, pertokoan, mall, perbankan, perguruan tinggi, komunitas masyarakat, sanggar tari, kantor pemerintah serta drumband SD, SMP dan marching band perguruan tinggi ini mampu menarik antusias masyarakat.
Selain diadakan untuk memberikan pengetahuan tentang budaya tetangga, rupanya Surabaya ingin parade ini menjadi jembatan untuk menuju dunia. Hal ini dikarenakan komoditas pariwisata yang ada menggangap acara ini bisa dijual untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.
Munculkan Budaya Tradisional melalui Surabaya Urban Culture Festival
Siapa yang tidak kenal dengan lagu ‘Rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan’? Lagu yang menjadi ikon Kota Surabaya ini sepertinya hidup lagi. Hal ini dapat dilihat ketika sepanjang jalan Tunjungan dipenuhi pejalan kaki yang sedang menikmati acara Surabaya Urban Culture Festival pada 19 Mei lalu.
Acara yang disambut baik oleh pengunjung ini bertujuan untuk memperlihatkan kembali budaya tradisional Surabaya, yakni kesenian tradisional ludruk dan tari remo serta makanan khas kota tercinta ini. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati hiburan seperti budaya pop urban, fun bike, lomba tata arias remo, flash mob 1000 penari remo, kartolo show, live building mapping tentang sejarah kota Surabaya, bazaar UKM Pemkot dan community performance.
Pasar Malem Tjap Toendjoengan, Surganya Pecinta Kuliner
Bagi para pecinta kuliner, sepertinya Pasar Malem Tjap Toendjoengan menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi. Bagaimana tidak, pasar malam yang mengusung nuansa Tempoe Doeloe ini menyuguhkan berbagai pilihan makanan dan jajanan khas nusantara seperti lontong kupang, lontong balap, tahu tek, dan menu lain yang siap memanjakan lidah para pecintanya.
Bertempat di area Food Festival Pakuwon City, pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan lezatnya makanan, tetapi juga berbagai jenis hiburan tradisional yang siap menghibur pendatang seperti campur sari, ludruk, lawakan, keroncongan, dan peragaan busana tradisional. Bagi pecinta musik maupun penggemar fotografi, perlombaan musik patrol dan fotografi bisa juga dijadikan alternatif untuk menyalurkan hobi yang mereka miliki.
Itulah sekilas acara-acara yang makin menyemarakkan hari jadi Kota Surabaya tahun ini. Semeriah apa pun acaranya, semoga saja tak hanya berakhir sebagai gebyar belaka. Sebaliknya, semoga acara-acara tersebut mampu member suntikan semangat bagi masyarakat untuk bersama-sama memajukan Surabaya, kota kita bersama. (cyn,bbs)