Cyber Media
Call Warta: 2981039
Hari jadi kota Surabaya tinggal menghitung hari. Banyak persiapan yang dilakukan berbagai kalangan, termasuk komunitas yang ada di Surabaya. PASKAS pun tak mau ketinggalan. Bermodalkan paguyuban kental dikalangan anggotanya serta visi melestarikan sejarah budaya, komunitas sepeda kuno yang tidak memandang perbedaan usia, pekerjaan dan gender ini selalu antusias berpartisipasi dalam setiap event khusus ulang tahun Surabaya.
“Sejak PASKAS berdiri pada 10 November 1994 hingga kini, kami rutin berpartisipasi dalam upacara ulang tahun, event karnaval dan lain sebagainya,” ungkap Santoso Diono selaku ketua. Ia mengungkapkan jika PASKAS, Paguyuban Sepeda Kuno Arek Suroboyo ini memiliki agenda rutin latihan setiap hari Minggu pagi dan Jumat malam.
Pria yang murah senyum ini juga mengungkapkan jika PASKAS sejatinya dibentuk atas dasar pelestarian sejarah budaya Surabaya. Karenanya ia pun menyertakan kriteria tertentu, yakni memiliki sepeda kuno dan mampu membuat pakaian dinas (pakaian yang bertemakan tokoh heroik Indonesia) untuk setiap orang yang ingin menjadi anggota. “Kami mengutamakan paguyuban antar anggota dan memang kami berpartisipasi setiap ada kegiatan selain nggowes sesuai dengan kesepakatan antar anggota dan khususnya dalam ulang tahun Surabaya ini,” lanjutnya.
Disamping memenuhi undangan ataupun event, PASKAS juga memiliki kegiatan mandiri. “Kami secara rutin mengadakan gowes setiap hari jadi kota Surabaya, hari kemerdekaan RI serta hari pahlawan pada malam harinya,” tambahnya.
Selain serangkaian kegiatan yang mereka lakukan, PASKAS sendiri memiliki harapan untuk kota Surabaya. “Kami harap jalur untuk sepeda akan tetap ada karena peminat sepeda semakin banyak, disamping sejarah budaya tetap lestari,” tutupnya ramah. (eph)
GALERI PENDAPAT MASYARAKAT
Suparno, Sopir koperasi
“Acaranya sangat ramai dan meriah. Jika dibandingkan dengan acara ulang tahun yang terdahulu, tahun ini sudah berbeda. Kalau dulu hanya ada kebijakan pemutihan, sekarang sudah ada acara makan rujak bersama yang sangat menghibur.”
Trianto, Penjual siomay
“Ulang tahun Surabaya kali ini biasa saja dan tidak terlalu meriah. Lebih baik dilakukan pemutihan saja, di mana masyarakat dapat dipermudah dalam mengurus surat-surat yang dibutuhkan.”
Ahmad Ismail, Pedagang Kaki Lima (PKL)
“Untuk PKL sebaiknya lebih dibenahi lagi agar lebih nyaman dan aman sehingga pengunjung yang datang bisa lebih banyak. Selain itu, proses tersebut harus disosialisasikan terlebih dahulu dan diprioritaskan.”
Rudiswojo, LIMAS
“Menurut saya lebih baik membuat acara yang dapat mengumpulkan semua masyarakat secara bersamaan sehingga suasana menjadi ramai. Selain itu kita dapat mengadakan doa bersama atau tasyukuran.” (jco)