Cyber Media
Call Warta: 2981039
Zaman sekarang ini, teknik hipnoterapi banyak digunakan sebagai sarana untuk menyelesaikan permasalahan melalui alam bawah sadar yang kadang tidak disadari oleh individu itu sendiri. Terapi yang menggunakan prinsip dari hipnosis dikenal dengan hipnoterapi. Hipnosis sendiri merupakan seni komunikasi untuk mengkomunikasikan sugesti-sugesti kita ke alam bawah sadar, yang berarti bahwa kebanyakan tindakan kita berasal dari alam bawah sadar. “Contohnya, seseorang phobia yang takut pada pisang. Sadarnya ia tahu kalau pisang tidak berbahaya, tetapi alam bawah sadarnya bereaksi lain seperti menangis. Nah, hal itu dapat kita lihat akar permasalahannya melalui hipnoterapi.” jelas Kevin Ariel selaku dosen Audit Sistem Informasi.
Hipnoterapi sejatinya sudah dikenal sejak zaman sebelum masehi di Mesir. Dimana terdapat sebuah kuil bernama dewa tidur yang jika ada orang tidur di dalamnya, ketika keluar segala penyakitnya akan sembuh. Hal ini dikembangkan oleh seorang dokter yang beranggapan bahwa di dalam tubuh manusia mengandung magnet yang bisa dimodifikasi. Kemudian dikembangkan kembali oleh banyak dokter seperti James Braid dan Milton Erickson. Dokter Milton Erickson inilah yang membantu hipnoterapi hingga diakui resmi oleh kedokteran Amerika.dan mengijinkan penerapan hipnoterapi untuk keperluan medis. “Tetapi sampai sekarang Indonesia belum, organisasi kami sampai sekarang sedang berunding dengan Kementerian Kesehatan untuk meresmikan hipnoterapi di bidang medis.” Ujar Certified Instructor Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) ini.
Manfaat dari hipnoterapi sendiri sangat banyak. Dari segi medis, hipnoterapi digunakan untuk mereduksi tingkat kematian pasien ketika operasi maupun kasus persalinan. Dari sisi psikis digunakan untuk menangani permasalahan seperti phobia akibat trauma masa lalu, kebiasaan merokok dan juga stress berat. “Dalam permasalahan ini, individu tersebut harus diperiksa secara medis terlebih dahulu hingga ia dinyatakan sembuh secara fisik, kemudian baru individu tersebut disembuhkan secara psikologis.” tutupnya. (re1)