Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Dari awal saya memang berminat pada bidang ini, karena menurut saya, fotografi adalah sesuatu yang menarik. Namun yang memotivasi saya untuk serius mendalami bidang ini adalah Warta Ubaya.”
Paparan yang dilontarkan Eko Setiawan ST saat ditaya seputar bagaimana ia menekuni hobinya yang kini tengah menjadi profesinya. Menurut pria yang akrab disapa Exo ini, tidaklah mudah menjadi seorang fotografer profesional. Banyak kendala dan hambatan yang harus ditempuh untuk mencapai ‘gelar’ profesional. “Bukan hanya soal kamera mahal dan peralatan yang canggih, tapi diperlukan kemauan yang besar, pengalaman, dan pemahaman mendasar mengenai teknik fotografi,” ujarnya.
Penghobi fotografi dan traveling ini juga menuturkan beberapa kendala yang pernah dialaminya saat mulai mendalami dunia fotografi pada tahun 1999. “Pada waktu itu, saya masih menggunakan kamera berbasis roll film. Jadi hasil foto yang ada belum dapat langsung dilihat. “Dulu saya harus ke tempat percetakan dulu, kalau hasil foto masih belum sesuai dengan yang diinginkan, sesi foto harus diulang lagi. Berbeda dengan sekarang, kalau salah, tinggal delete,” kata Exo santai.
Pria kelahiran Surabaya ini juga membagikan sedikit pengalamannya saat menghadapi berbagai klien yang cenderung memiliki permintaan berbeda-beda. “Pernah saat saya melayani foto prewedding, klien minta untuk melakukan sesi foto pada lokasi yang berbeda-beda mulai dari kenjeran hingga gunung bromo, dan itu berlangsung dari pukul 04:00-24:00,” kenang Exo. Baginya, tantangan adalah sesuatu yang harus ditaklukan karena banyak hal yang didapatnya dari setiap pekerjaan fotografinya. Ia berpesan pada teman-teman yang mendalami fotografi agar lebih giat dalam mempelajari dan menguasai bidang ini. “Intinya, Jadilah seorang fotografer, bukan photoshopper,” tutupnya.(ao/nif)