Cyber Media
Call Warta: 2981039
Kebanyakan orang tak dapat menikmati pofesinya lantaran suatu tuntutan. Tetapi jika bisa menjadikan hobi sebagai profesi, pasti akan lebih mudah menikmatinya. Seperti yang dirasakan Fanny Beauty Santoso, mahasiswa Politeknik Ubaya yang memiliki profesi sebagai penyanyi. “Yang pasti lebih enjoy saat melakukan pekerjaan tersebut,” tuturnya.
Awalnya Fanny menggeluti dunia modeling saat usia 12 tahu. Ketika usianya beranjak 17 tahun, Fanny baru menyadari bahwa ia mempunyai suara emas yang tak pernah ia sangka. “Semenjak itu timbul rasa ketidak cocokan di dunia modeling,” cerita dara manis ini. Sejak saat itulah Fanny memantapkan hatinya untuk terjun ke dunia tarik suara.
Dukungan pun Fanny dapatkan dari kedua ortunya untuk masuk ke dunia tarik suara. Ia mulai mengikuti ajang ‘Teenage Idol’ yang diadakan oleh dinamika suara saat usianya 18 tahun. Lomba yang diikuti oleh remaja-remaja se Surabaya ini mengantarkan namanya hingga memiliki album sendiri dengan modal 40 juta. “Sebenarnya aku hanya masuk urutan sepuluh besar tapi ada produser yang suka dengan suaraku dan akhirnya diajak kerjasama untuk membuat album,” ungkap pemilik single still here.
Tetapi perjalanan gadis kelahiran 22 Februari ini tidak selalu berjalan mulus. Diawal karirnya, penikmat udang ini tak mendapatkan penghasilan saat ia menyanyi dari panggung ke panggung. “Dulu banyak dapat tawaran tapi gak dapat fee,” ujarnya. Pengalaman itu tidak membuatnya patah semangat, ia tetap menjalankannya dengan enjoy dan senang hati hingga sekarang ia telah mendapatkan job di luar kota.
Meski masih duduk di bangku kuliah, Fanny tak menjadikan hal tersebut sebagai hambatan. “Meski aku menyanyi, aku tetep menyeimbangkan antara keduanya, kuliah jalan nyanyi juga jalan,” paparnya. Tetapi mahasiswi Prodi Perpajakan ini terkadang sempat kualahan jika disuguhkan banyaknya job dan tugas kuliah. “Disaat banyaknya job dan tugas kuliah terkadang membuat aku pusing,” eluhnya. Fanny berharap dengan profesi ini, ia bisa lebih mandiri dan bisa membahagiakan kedua ortunya. (zah)