Cyber Media
Call Warta: 2981039
Perkembangan iptek yang membuat segala sesuatu serba instan rupanya berdampak pula pada pola konsumen dalam memilih makanan. Cepat dari segi pembuatan, harga murah, porsi banyak, plus rasa enak memang menjadi daya pikat tersendiri bagi stree snack. Itulah yang diakui Rizky Budiman, mahasiswa FBE jurusan Akuntansi yang begitu gemar menikmati street snack…
WU: “Mengapa kamu suka makan street snack?”
Rizky: “Bisa dibawa kemana-mana, praktis dan enak. Mudah dinikmati di mana saja, kapan saja, dan saat apa saja. Harganya juga cukup terjangkau.”
WU: “Apa yang jadi pertimbangan utama kamu dalam memilih street snack?”
Rizky: “Harga yang murah, porsi banyak, dan rasa juga pasti harus enak.”
WU: “Apa menurutmu street snack itu sehat?”
Rizky: “Sebetulnya mungkin kurang baik untuk kesehatan karena ada yang mengandung banyak campuran bahan kimia. Nggak tahu juga aman atau tidaknya.”
WU: “Bagaimana caramu memilih street snack yang sehat?”
Rizky: “Pilih yang nggak terlalu banyak bumbunya. Cuma pakai garam saja supaya lebih sehat. Lalu, proses pembuatannya harus higienis dan bersih.”
WU: “Bagaimana pendapatmu jika sekarang banyak street snack di Ubaya?
Rizky: “Mungkin karena sebagian besar mahasiswa anak kos. Mereka cenderung suka makanan instan. Street snack pun menjamur karena mahasiswa suka hal-hal yang instan dan praktis.”
WU: “Menjamurnya street snack membuat persaingan semakin ketat. Menurutmu, apa strategi penjualan yang diperlukan agar street snack tetap digemari mahasiswa?”
Rizky: “Mereka harus sering berpromosi. Harus menyediakan berbagai pilihan rasa supaya nggak gampang bosan. Juga harus memperhatikan kualitas produk yang dijual.”
WU: “Ada saran buat teman-teman yang juga suka makan street snack?”
Rizky: “Suka sih boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu sering karena kurang sehat. Perhatikan cara pembuatannya dan pilih yang bergizi.” (fox/wu)