Cyber Media
Call Warta: 2981039
Di tengah menjamurnya variasi street snack di Ubaya, rupanya ada juga mahasiswa Ubaya yang kukuh tidak menyukainya. Jika teman-temannya tergiur mencoba berbagai variasinya, dara FP satu ini teguh pada prinsipnya: jaminan kesehatan lah yang utama!
“Bukannya nggak pernah jajan, aku lebih suka makan snack yang dijual di supermarket karena setidaknya terdapat keterangan takaran bahan-bahan yang terkandung dalam makanan yang kumakan,” tegas Youvi Angelina, mahasiswi angkatan 2010 yang mengaku tidak gemar mengonsumsi street snack. Baginya, jaminan kesehatan dalam snack adalah penting untuk membuatnya lebih yakin dan nyaman memakan suatu jajanan.
Selain itu, gadis kelahiran 1 April 1992 ini berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membeli snack di supermarket jauh lebih murah dan lebih mengganjal perut dibandingkan dengan street snack. “Biasanya street snack cukup mahal dan porsi makanan yang didapat juga tidak terlalu banyak,” tuturnya. Meski begitu, asli Surabaya ini mengaku juga pernah mengkonsumsi street snack. Menurutnya, tidak ada salahnya mengkonsumsi street snack sekali waktu jika memang sudah tidak ada pilihan lain. “Biasanya teman-teman yang beli, kalau sudah kepepet mau gimana lagi,” ungkapnya sambil tertawa.
Dara yang hobi mendengarkan musik ini juga percaya bahwa sebenarnya tidak ada suatu pantangan dalam mengkonsumsi snack apapun. Sehingga, ia sendiri menuturkan bahwa sebenarnya tidak menjadi masalah untuk mengonsumsi street snack. “Hanya saja aku memang kurang menyukai rasa street snack yang biasa dijual,” cuapnya. Ditanya soal kesehatan, ia yakin bahwa semua makanan kalau kebanyakan juga tidak akan sehat. “Tapi kalau sudah berkumpul dengan teman-teman, yang penting cocok dinikmati bersama,” tukasnya mengakhiri wawancara. (iuz/wu)