Cyber Media
Call Warta: 2981039
Street snack bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti “street = jalanan” dan “snack = camilan”. Keberadaan street snack saat ini sudah hampir menjamur di berbagai tempat ramai di sekitar kita, mulai dari jenis makanan tradisional hingga makanan khas internasional.
Bagi mahasiswa, street snack biasanya akan menjadi teman setia untuk dijadikan camilan sambil belajar maupun saat mengalami ‘kanker’ (kantong kering). Pendapat akan pengalaman mahasiswa tersebut mungkin akan berbeda apabila kita bertanya mengenai pendapat dari kalangan para ibu. Evi Valencia S.Sos, karyawan Universitas Surabaya (Ubaya) yang sudah bergabung dalam keluarga besar Ubaya sejak tahun 2001 ini berkomentar,”saya sudah pasti melarang anak saya untuk sering makan jajanan sejenis street snack. Begitu juga dengan makanan instan seperti mie instan dan lain-lain hanya boleh dikonsumsi sekali dalam satu minggu.”
Meskipun mengakui bahwa dirinya sendiri juga menyukai street snack, Petugas Administrasi Jurusan (PAJ) Teknik Manufaktur ini mempunyai cara simpel dan umum untuk mengalahkan godaan street snack. “Lebih baik setiap pagi sebelum berangkat untuk beraktivitas, sempatkanlah untuk makan nasi. Meskipun lauk makanannya simpel, kita pasti kenyang karena makanan pokok itu”. Street snack sendiri juga terbilang bukan makanan yang murah. Dengan kisaran harga 4000 hingga 8000 rupiah, kita belum tentu kenyang hanya dengan mengkonsumsinya. Bayangkan juga dengan uang seharga itu, kita sebenarnya sudah bisa membeli nasi bungkus lengkap dengan lauk.
“Dari segi kesehatan, street snack juga dapat membahayakan tubuh. Selain mengandung bahan penyedap dengan takaran yang berlebihan, kita juga tidak tahu bagaimana proses pembuatan jajanan tersebut”, ujar ibu dari dua anak ini. “Memang sih sekali-kali boleh kita mengkonsumsi street snack, tapi jangan berlebihan. Saya sendiri juga suka yah karena memang street snack itu enak dan dari baunya saja sudah harum”, lanjutnya sambil tertawa.
Bagaimana dengan street snack yang berada di Ubaya sendiri? “Untuk street snack yang ada di Ubaya sih kelihatannya cukup bersih, tapi akan lebih baik apabila kita tidak berlebihan dalam mengkonsumsi street snack demi menjaga kesehatan kita di masa depan”, jawabnya menutup wawancara. (csh/wu)