Cyber Media
Call Warta: 2981039
“jing anjing anjing anjing kintamani….beli dari pulau bali
jing anjing anjing anjing kintamani….senyumnya manis sekali”
Pernah dengar lagu dengan kata-kata seperti di atas? Liriknya seakan membawa siapapun membayangkan seperti apa rupa anjing Kintamani itu. Begitu istimewanya anjing Kintamani ini, sampai-sampai ada sekelompok orang yang bercita-cita membawa anjing ras asal Bali itu ke kancah Internasional. Sekelompok individu yang menamai dirinya Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) itu memang mempunyai program istimewa. Mereka mengusahakan supaya semua jenis anjing ras asli Indonesia dapat diakui oleh FCI (Fédération Cynologique Internationale), Federasi Kinologi yang bersifat internasional.
Anggota Perkin memang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Di Surabaya saja telah tercatat 821 anggota yang turut bergabung. Sebenarnya tujuan utama perkumpulan itu adalah menjaga kemurnian semua spesies anjing ras. Perkin adalah satu-satunya lembaga pendaftaran yang berwenang untuk mengeluarkan surat silsilah atau biasa disebut stamboom anjing ras. “Jika salah satu induk anjing yang dikawinkan tidak memiliki stamboom, maka keturunannya juga tidak dapat memiliki stamboom karena induknya tidak memiliki silsilah yang jelas.” ungkap Dion Nurbianto, Kepala Perkin Surabaya.
Anjing yang memiliki stamboom dapat dengan jelas diketahui silsilah dan asal-usul induknya. Inilah yang menyebabkan anjing ras memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga anjing campuran. Tidak cukup hanya silsilah, umur anjing saat akan dikawinkan juga harus menjadi pertimbangan. “Kalau anjing kecil seperti pudel baru boleh dikawinkan saat usianya lebih dari satu tahun. Lain lagi dengan jenis herder yang baru boleh kawin saat usianya minimal dua tahun,” tuturnya. Jika anjing-anjing itu kawin sebelum usia minimal, maka keturunannya tidak akan mendapat surat silsilah.
Organisasi yang dulunya bernama Nederlansch Indische Kinologi Vereeninging ini juga dapat mengeluarkan surat untuk anjing trah impor. “Yang penting pemiliknya harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar kelak keturunan anjingnya bisa memperoleh stamboom,” tutup pria ramah ini. (yoo/wu)