Cyber Media
Call Warta: 2981039
Hobi yang membuahkan hasil. Inilah yang dibuktikan sendiri oleh Dra Sajekti Palupi MSi Apt, kepala Departemen Biologi Farmasi. “Rumah saya di daerah Pondok Candra terdiri dari dua rumah yang dijadikan satu. Yang di nomor 47 untuk saya dan keluarga tinggal, sedangkan nomor satunya untuk kucing saya,” pungkas dosen yang akrab disapa Palupi ini.Kucing yang dipeliharanya antara lain kucing Persia, Maine Coon, Exotic, Anggora, serta beberapa kucing lokal.
Bisnisnya yang dinamai Palma Cattery memang menjual bermacam hal yang berhubungan dengan kucing termasuk memberi jasa perawatan. “Ada pemilik yang tidak bisa merawat kucingnya datang pada kami. Hasilnya, kucing itu jadi lebih sehat dan bagus dengan perawatan yang kami berikan,” ujarnya senang. Palma Cettery juga menerima jasa mengawinkan kucing pembeli dengan kucing miliknya. Hasil anaknya akan diambil tergantung kesepakatan yang dibuat. “Mahasiswa kedokteran hewan juga sering datang untuk magang,” lanjut dosen ramah ini.
Tak terasa, 15 tahun sudah ia menggeluti dunia kucing ras didukung suami yang juga menyukai kucing dan telaten merawatnya. Bisnis keluarga yang menghasilkan itu pun kini membawa keuntungan yang lumayan. Bayangkan saja, harga kucing paling murah adalah 1,5 juta untuk kucing Persia yang kurang baik. Kriteria yang baik ditunjang sertifikat dari Indonesian Cat Association pun turut melambungkan harga kucing tersebut.
“Saya pun bisa naik haji karena kucing-kucing ini,” aku Palupi. Bahkan, ia juga bisa berjalan-jalan keluar negeri dengan keuntungan usahanya. Usaha yang dulunya hanya mampu membeli kandang kayu sederhana, kini bisa membeli kandang baru dari besi lengkanp dengan AC dari penjualan anak kucingnya.
Tak ada kiat khusus untuk memelihara kucingnya. Yang penting bisa menjaga kebersihan dan kesehatan anak kucing itu sendiri. Obat dan vitamin yang menunjang adalah bagian penting agar kucing bisa tumbuh menarik. Kadang ketika menemukan obat memelihara bulu kucing ketika di luar negeri, Palupi juga menyempatkan diri membelinya dan terbukti bulu kucingnya makin bagus. “Biji pinang sangat bagus untuk membunuh cacing pada hewan dan daun sirih bagus dipakai untuk mandi mereka,” terang dosen yang mengajar tentang obat-obat tradisional ini.
Apa tidak khawatir pada isu kucing penyebab keguguran? “Yang dikatakan bahwa kotoran kucing menyebabkan keguguran janin itu tidak benar. Buktinya saya, anak saya, dan pembantu saya tidak mengalaminya saat hamil padahal sehari-hari bersentuhan dengan kucing,” sanggahnya yakin. Palupi menjelaskan bahwa penyakit itu ada pada daging kambing yang kurang masak. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri kehamilan yang disebut Toksoplasma gondii, bakteri yang bisa masuk ke tubuh manusia melalui makanan.
Menutup wawancara, Palupi berharap agar terus banyak pecinta kucing yang menjaga agar ras tetap terjaga. “Kucing-kucing yang bentuknya lucu, bulunya panjang, dan warnanya bagus itu bisa menghilangkan penat. Sayang kalau sampai punah,” tutupnya. (vqs, moe)