Cyber Media
Call Warta: 2981039
“Cinta adalah perasaan dimana kita bisa menerima pasangan kita apa adanya.”
Cinta bukanlah sesuatu yang cukup diungkapkan lewat untaian kata-kata indah sebab untuk menjaga sebuah hubungan tindakan nyata akan jauh lebih bernilai dibanding jutaan puisi indah nan romantis. Demikian yang telah dibuktikan oleh Sunardi untuk memaknai cinta dalam 34 tahun pernikahan yang dibinanya sejak 1978.
Setahun setelah bekerja di Politeknik Ubaya, Sunardi pun melamar kekasihnya yang hingga kini tetap setia mengisi kehidupannya dalam suka dan duka. “Saya mencintai istri saya bukan hanya karena perasaan senang dan cinta, namun juga karena saat itu keadaan kami sama-sama terbilang menderita,” kenang bapak empat orang cucu ini. Masa pacaran dua tahun dalam kondisi yang terbilang susah terbukti tak memupuskan tekad keduanya untuk bisa membangun rumah tangga yang solid.
Namun, kakek dari empat orang cucu ini juga mengakui bahwa di tahun 90-an pernikahannya juga sempat di ambang kehancuran. “Saya tertarik pada wanita lain dan memicu pertengkaran yang hebat dengan istri,” ungkapnya gamblang. Meski hampir memutuskan untuk berpisah, Sunardi terus merasa tidak tenang karena melakukan hal tersebut pada keluarganya. “Saya teringat anak-anak, saya jadi sadar bahwa saya tidak seharusnya melakukan hal tersebut,” lanjut Sunardi.
Ditanya soal rahasia hubungan yang awet, ia menegaskan bahwa kepercayaan satu sama lain adalah resep utama pernikahannya hingga kini. Baginya, cinta adalah perasaan dimana seseorang bisa menerima pasangannya apa adanya. “Apabila Tuhan mengizinkan saya ingin hubungan ini tetap bertahan sampai saya punya cicit nanti,” harap pria yang akan segera menjalankan Umroh ini. (cyn/wu)