Cyber Media
Call Warta: 2981039
Menyelami kehidupan sepasang manusia yang saling mencintai di-moment valentine ini merupakan hal biasa. Namun bagaimana jika kita melihat dari kacamata seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam memaknai cinta dan kasih sayang di-moment ini? Kami pun menemui salah satu wanita yang berprofesi sebagai PSK, sebut saja namanya Sinta. “Saya ini janda yang ditinggal suami saya untuk nikah sama wanita lain. Saya juga punya satu anak yang sekarang tinggal bersama neneknya di Jepara,” ungkapnya.
Ditinggalkan suaminya yang telah menikah lagi, membuat perasaan Sinta hancur hingga ia lupa akan arti sebuah cinta. Ditambah lagi dengan kondisi anak sematawayangnya yang menderita penyakit flek, yaitu penyakit yang yang biasa disebut dengan TBC (tuberkulosis). “Cinta? Cinta kepada anak saya adalah satu-satunya cinta yang masih bisa saya rasakan saat ini. Saya hanya terpikir untuk menyembuhkan anak saya,” ujar Sinta bersama air mata yang mengalir dipipinya.
Sinta mengaku bahwa sebernarnya, ia risih melakukan pekerjaannya itu. Bahkan terkadang ia merasa sangat kotor dengan pekerjaannya. “Tetapi apa daya, pengobatan anak saya harus terus berlanjut. Sedangkan saya tidak mungkin meminta bantuan orang tua saya yang bekerja sebagai petani,” lanjutnya.
Walau demikian Sinta juga memiliki kenangan di masa lalu, yaitu saat valentine tiba. “Walaupun saya tinggal di desa, waktu muda saya teman-teman sangat antusias kalau pas valentine. Gini-gini saya dulu idola di kampung, apalagi saya dapet banyak coklat dari cowok-cowok. Tapi ya, namanya juga masalalu. Kalau sekarang sudah tidak terpikir oleh saya untuk merayakan valentine. Mengingat pengobatan anak saya yang tidak murah dan harus intensif,” curahan hatinya. (idr/wu)