Cyber Media
Call Warta: 2981039
Hijau Ubayaku, Hijau Indonesiaku…
Selamatkan bumi, tuk masa depan generasi…
Istilah Go Green tentunya sudah tak asing lagi di telinga kita. Go Green adalah gerakan lingkungan hidup yang dilakukan untuk menyelamatkan bumi kita. Maraknya go green salah satunya berhubungan dengan isu car free day akhir-akhir ini. Adanya isu car free day yang akan ditiadakan ini menimbulkan pertanyaan apakah hal tersebut berdampak baik, atau malah buruk bagi lingkungan kita? Menurut Yunus Fransiscus MSc, car free day sendiri tidak memberikan kontribusi maksimal untuk mengurangi emisi gas buangan dari kendaraan. “Car free day yang bertumpu satu kali seminggu dan hanya beberapa jam saja tidak terlalu berdampak,” jelas ketua Pusat Studi Lingkungan itu.
Yunus menyampaikan bahwa selain car free day, kita harus mengupayakan usaha yang lebih terintegrasi. Ubaya sendiri sudah menjadi green campus dimana lingkungan kampus diharapkan menjadi tempat yang nyaman, bersih, rindang, indah, dan sehat. Melalui Pusat Studi Lingkungan, Ubaya telah melakukan beberapa upaya, yaitu menyebarluaskan environmental education dimanapun. “Dengan demikian semua orang memiliki kesadaran tentang lingkungan hidup, terlibat dari hal yang paling simple sampai complicated. Misalnya saja, penggunaan botol minum beberapa kali dan memanfaatkan kertas jika sebaliknya masih kosong,” ujar dosen teknik kimia itu.
Tak hanya itu, ada pula upaya pendidikan lingkungan dari D’Young Green biasanya sasarannya anak muda atau mahasiswa. “Apalagi anak muda memiliki kreativitas tinggi dan dapat membawa perubahan bagi bangsa. Jadi bagus untuk mengembangkan potensi anak muda, terutama untuk perbaikan lingkungan,” lanjut penghobi pelihara ikan hias itu.
Yunus juga berharap agar pemerintah memperbaiki fasilitas kendaraan umum sehingga kendaraan pribadi berkurang. “Tidak hanya itu, tapi juga menjaga dalam upaya pembentukan taman kota agar lebih tertata lagi mengingat pohon dan tanaman adalah agen penyerap emisi gas buangan kendaraan bermotor,” tutupnya. (puz)