Cyber Media
Call Warta: 2981039
Global Warming. Siapa yang tidak pernah mendengar kata-kata tersebut? Issue Global Warming tengah hangat dibicarakan saat ini dalam lingkup nasional maupun internasional. Salah satu penyebabnya adalah pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ayo kita tanya Mangihot Tua Goeltom Msc yang pakar di bidang tersebut yang juga merupakan Dosen FTB Ubaya.
WU : Limbah itu jenisnya apa saja?
Mangihot : Ada limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pasar, limbah restoran dan lain-lain.
WU : Apa limbah yang paling berbahaya untuk lingkungan? Mengapa?
Mangihot : Limbah industri adalah yang paling berbahaya dari semua limbah yang ada. Limbah industri pengolahan logam berat misalnya, karena limbah tersebut mengandung zat merkuri dan industri tekstil yang limbahnya mengandung pewarna. Namun, semua limbah yang tidak terlalu berbahaya bisa menjadi sangat berbahaya jika jumlahnya terlalu banyak.
WU : Apakah semua limbah ini pada akhirnya harus diurai agar tidak berbahaya?
Mangihot : Tidak semua. Ada limbah yang dapat hancur sendiri, tetapi hancurnya ada yang cepat, ada yang lambat. Limbah tersebut hancur dengan sendirinya akibat perkembangan proses reaksi biologi.
WU : Apa guna penguraian limbah selain untuk lingkungan?
Mangihot : Tidak ada, penguraian limbah merupakan syarat dari permerintah agar setiap unit limbah harus diolah. Setiap industri memiliki syarat ekologis. Syarat ekologis adalah keseimbangan lingkungan, buangan limbah harus mengalami daru ulang.
WU : Bagaimana cara kerja penguraian limbah itu sendiri? Efektifkah?
Mangihot : Pada awalnya mikroba memakan limbah, lalu limbah tersebut masuk ke dalam sel tubuh mikroba dan lama kelamaan limbah akan habis. Sebenarnya hal tersebut berjalan efektif namun tetap saja semua metode fisika, kimia dan biologi ada batasnya. Konsentrasi limbah yang terlalu tinggi, tidak akan mampu diolah semuanya oleh mikroba. Hal tersebut sama halnya dengan manusia yang makan terlalu banyak pada akhirnya tidak mampu makan lagi.
WU : Mikroba apa saja yang digunakan untuk mengurai limbah?
Mangihot : Semua mikroba digunakan karena semakin banyak yang digunakan semakin baik. Mikroba yang digunakan untuk penguraian limbah tersebut merupakan campuran dari berbagai jenis mikroba. Hanya beberapa limbah saja yang menggunakan mikroba tertentu untuk penguraiannya, seperti limbah industri tekstil yang memiliki struktur kimia kompleks sehingga tidak bisa sembarang mikroba digunakan.
WU : Dimana pengaplikasian penguraian limbah ini?
Mangihot : Biasanya hampir di setiap industri memiliki sistem penguraian limbah sendiri. Contohnya adalah PT Sier yang terletak di Rungkut.
WU : Apa perbedaan pengelolaan limbah di Indonesia dan luar negeri?
Mangihot : Pada dasarnya prinsip yang digunakan sama, tetapi di luar negeri lebih terkontrol dan lebih ketat, pengawasannya yang membedakan cara penguraian limbahnya. (cg)