Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tidak asing lagi, konsep all you can eat digunakan di beberapa restoran dimana pembeli hanya perlu membayar sejumlah uang dan pembeli tersebut bisa makan sepuasnya. “Konsep yang digunakan oleh restoran all you can eat itu dinamakan price bundling,” cetus Dr Dudi Anandya ST, dosen FBE. Dosen Manajemen Pemasaran ini menjelaskan bahwa price bundling adalah sebuah teknik untuk menyederhanakan harga.
“Konsep price bundling ini intinya dalam pricing-nya yaitu menyederhanakan harga,” ungkap Dudi. Price bundling membuat perhitungan harga, pengelolaan kegiatan operasional, dan preparation memasak menjadi semakin sederhana dan mudah. Kasir dari restoran itu semakin dipermudah dalam menghitung total uang yang harus dibayar pembeli. Bagi manajer operasional, mereka dipermudah dalam memperkirakan apa saja dan bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Bagian pelayanan juga dimudahkan, karena biasanya dalam restoran all you can eat, setiap pembeli mengambil sendiri makanannya.
“Setiap restoran all you can eat pasti mengandalkan variasi jenis makanan yang disediakannya,” ungkap dosen asli Surabaya ini. Variasi yang disajikan juga tidak sembarangan, melainkan jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh semua orang dari berbagai kalangan. Kualitas makanan yang disajikan juga selalu di atas rata-rata, hal ini untuk menarik konsumen sehingga mereka memperoleh kepuasan.
“Lokasi dari restoran all you can eat ini menentukan banyaknya pengunjung,” ungkap Dudi. Restoran seperti ini apabila didirikan di daerah mall, akan memberi dampak positif dan negatif. Dampak positifnya memang dapat menarik banyak pengunjung karena dalam mall banyak orang lalu lalang. Sedangkan negatifnnya adalah orang akan mempertimbangkan harga dan porsi makan dengan restoran maupun kedai makanan lainnya yang sesuai dengan kemampuan orang tersebut. (asp)