Cyber Media
Call Warta: 2981039
Olahraga skateboard yang ramai diperbincangkan pada 2000 silam memang sempat tenggelam dari publik. Tak berarti mati, olahraga ini rupanya terus berinovasi dengan meluncurkan desain papan baru. Inilah caster board, varian baru dari papan skateboard yang dulunya hanya sebilah papan. Para desainer pun dapat lebih menuangkan karyanya lewat desain baru papan skate tersebut.
“Perkembangan di Indonesia cukup menarik, sejalan dengan berkembangnya peminat extreme sport di Indonesia,” buka Kumara Sadana Putra SDs, dosen jurusan DMP Ubaya. Casterboard sendiri sebenarnya mirip seperti skateboard. Namun casterboard hanya memiliki dua roda di bagian tengah dengan bentuk seperti dua papan yang disambung menggunakan poros. Ini yang menyebabkannya dapat digerakan seperti mengayuh walaupun dengan teknik yang berbeda dibanding skateboard. “Pemainnya juga tidak perlu turun untuk mengayuh seperti ketika bermainskateboard,” terang Kumara.
Dilihat dari cara mendesain, tak jauh beda dengan desain graphical image 2D lain. Diperlukan proses kreatif mencari gagasan, referensi tren, pengolahan teknis, serta aplikasi pada board. Pengolahan teknis sendiri dapat menggunakan teknik manual drawing atau dengan software graphic design tertentu. Nilai utamanya terletak pada output aplikasi di board dan pengenalan deck-nya.
Ditanya soal kriteria board yang unik, Kumara mengungkapkan bahwa board tersebut harus punya diferensiasi, kreativitas, dan orisinalitas. Perlu karakter pada diri atau ide yang menonjolkan personalisasi dengan tren estetika terkini. Pengolahan teknik visual dapat diinspirasi dari ragam hias tradisional, olahraga tradisional, kesenian, atau hobi dan motif yang disuka. “Tidak harus bergaya urban street art kok,” sambung desainer dan seniman mural ini.
Sejauh ini, menurutnya desain board dalam negeri tidak kalah dengan desain luar negeri. Bahkan Kumara memuji kreativitas anak muda Indonesia yang juga sukses berkiprah di luar negeri. “Kedepan, semoga desain yang berkembang terus lebih variatif dan berkarakter khas Indonesia,” harapnya. (az)