Cyber Media
Call Warta: 2981039
Skateboard adalah salah satu olahraga ekstrim yang cukup digemari oleh anak muda. Pada jaman modern ini jenis skateboard semakin banyak. Salah satu jenis skateboard yang digemari oleh anak muda adalah caster board. Pengen tau banyak soal caster board? Mari kita simak pengalaman menarik dari Edwin Trianto Lokosasmito.
Caster board adalah skateboard modern beroda dua yang mirip dengan snake board. Edwin sendiri menyukai casterboard sejak 9 bulan yang lalu. Awalnya Edwin merasa tertarik karena caster board ini bentuknya unik dan keren. “ Saat pertama kali aku melihat, caster board ini terlihat sulit untuk dikuasai. Ada tantangan tersendiri ketika ingin menguasainya,” ungkap Edwin. Ia pun membeli caster board di sebuah toko dengan harga Rp. 850.000,00.
“Harga caster board itu bervariasi. Ada yang harga Rp. 350.000,00 sampai dengan harga satu juta keatas. Jika rusak caster board bisa direparasi di tempat kita membeli casterboard tersebut,” lanjut mahasiswa SI tersebut. Untuk merawat caster board, biasanya Edwin memberi oli pada ban dan sering mengelap bila mana caster board-nya berdebu.
Biasanya Edwin bermain di mall-mall atau di tempat-tempat yang jalannya mulus. Saat waktu kosong atau tenggang waktu di perkuliahan, Edwin selalu bermain dengan caster board kesayangannya bersama dengan teman-temannya. Ia juga tidak segan-segan untuk mengajarkan cara bermain caster board pada mahasiswa yang tertarik dan ingin mencoba caster board.
Lalu apa yang menjadi kelebihan dari caster board bila dibandingkan dengan skateboard? “Menurutku walaupun caster board ini sudah direm saat kecepatan tinggi, namun caster board mempunyai handling yang tinggi. Caster board sangat cocok digunakan pada arena dengan banyak tikungan,” tutur Edwin. Berbagai pengalaman suka dan duka pernah dirasakan oleh Edwin saat bermain dengan caster board. Pengalaman suka selalu ia rasakan setiap menaiki caster board, apalagi kalau ia sudah menguasai teknik baru dalam bermain caster board. Sedangkan pengalaman duka yang pernah dialaminya adalah ketika ia bermain caster board di sebuah mall, ia ketahuan satpam, dimarahi dan tidak diijinkan untuk bermain disana.
Walaupun ia tidak mengikuti komunitas caster board, namun Edwin mempunyai harapan semoga agar caster board semakin populer. Ia juga berharap agar jalan masuk dari Ubaya hingga ke gedung kelas dibuat mulus sehingga para penggemar skateboard dan sejenisnya bisa bermain. (zhi)