Warta
UBAYA
21-11-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Serba Serbi
- Boleh Berkiblat asal Sama atau Lebih Baik
Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu.
Selalu peluh pun menetes setiap dekat kamu.
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku.
Selalu diriku malu tiap kau puji aku…
Ingat lirik lagu satu ini? Siapa sih pecinta musik yang tidak kenal dengan lirik tersebut? Yup, dunia musik tanah air memang kembali diramaikan dengan hadirnya grup band baru dengan gaya personel dan jenis lagu mirip dengan grup band asal Korea. Lagu bernuansa cinta yang disajikan lengkap dengan tarian kompak anggota band menjadi tren tampilan boyband Indonesia. “Sebenarnya koreografi yang disajikan bukan tarian berat kok,” buka Stefany Marsilea Glorie, salah satu anggota Last Minute Street Crew (LMSC).
Menurut mahasiswi jurusan teknik sipil ini, tren musik beraliran K-Pop banyak menampilkan tarian mudah yang bisa dipelajari dalam waktu relatif singkat. Dengan catatan, latihan dilakukan dengan intensif selama kira-kira satu bulan. Buktinya setelah diluncurkan di masyarakat, banyak yang bisa menirukan tarian tersebut dengan sempurna. “Yang ditonjolkan lebih pada keseragaman gerakan dalam grup tersebut bukan tarian dengan tingkat kesulitan tinggi,” lanjut cewek semester empat ini. Intinya, tak perlu punya latar belakang dance untuk bisa membuat klip video seperti grup musik Korea.
Stefany sendiri sebenarnya tak terlalu menyukai tren boyband yang sedang ramai jadi topik perbincangan ini. “Yang jelas aku suka banget dengan penyanyi yang baik,” pungkasnya. Dalam hal ini, baik yang dimaksud mengarah pada kesiapan dan kematangan penyanyi dalam penampilannya sendiri. Menurutnya, dengan sikap profesional, penyanyi akan benar-benar siap tampil dengan suara dan tarian terbaik mereka. “Jangan sampai terlihat nggak sinkron antara lagu dengan dance, apalagi antar anggota. Jadi kelihatan mekso banget,” tutur gadis yang bergabung dalam LMSC sejak 2008 ini.
Hal lain yang cukup menjadi keprihatinannya adalah masalah originalitas band yang bermunculan di Indonesia. “Jangan karena K-Pop lagi booming, jadi ikut-ikutan niru. Kenapa nggak coba bikin tren yang asli?” ujar penggemar boyband Westlife ini berpendapat. Sebagai contoh, Stefany memuji Indah Dewi Pertiwi salah seorang penyanyi Indonesia yang banyak menonjolkan keindahan Indonesia dalam klip lagu-lagunya. “Berkiblat memang boleh, tapi pastikan penampilannya sama baik atau bahkan lebih baik,” tegasnya
Stefany sendiri berharap boyband yang muncul di Indonesia bisa lebih kreatif dan tidak berkiblat pada suatu gaya tertentu. Ia juga mengingatkan agar boyband Indonesia menekuni profesinya dengan serius agar tak dipandang sebelah mata oleh penggemar. “Indonesia kan kaya akan hal-hal unik. Kenapa nggak coba mengangkatnya dengan gaya kita sendiri?” tutupnya bijak. (mei)
[ Posted 26/03/2011 oleh welly ]