Cyber Media
Call Warta: 2981039
Gaya pacaran anak muda kini cukup mengundang perhatian. Apalagi masa muda merupakan masa pembentukan masa depan. Tanpa orang tua, pasangan yang berpacaran bisa terjerumus ke dalam hal negatif. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila kita mendengar pendapat salah satu orang tua dari mahasiswa Ubaya.
Yenny, orang tua dari Jerry Kurniawan Pudjiono berpendapat, “Kalau anak pacaran harus diarahkan supaya tidak terjerumus.” Batasan-batasan pacaran juga diterapkan oleh ibu dari mahasiswa FBE tersebut. Batasan ini seperti pengaturan pengeluaran, tidak pulang larut malam dan yang terpenting jangan sampai terjerumus pergaulan bebas.
Putranya terbukti dapat mematuhi batasan-batasan pacaran yang telah diberikan. Alhasil, Jerry mampu menjalani gaya pacaran yang sehat dan baik sejak SMP. “Selama bisa jaga diri, pasti tidak akan mengalami permasalahan,” tegas Yenny. Memang kesadaran dan pengendalian diri sangatlah penting dalam menjaga komitmen pacaran. Hal itu ditujukan supaya kaum muda tidak terjerumus ke dalam hal yang negatif.
Memang sekarang sudah bukan zamannya Siti Nurbaya. Orang tua tidak bisa memaksakan kehendak anaknya. Sama halnya dengan yang diterapkan Yenny. Ibu dari dua anak ini tidak menentukan tipe pacar yang harus didapat. Hal yang terpenting adalah berpacaran dengan anak yang baik-baik dan ingat akan Tuhan. Supaya tidak terjerumus ke hal-hal negatif, pengawasan dan pengarahan dari orang tua juga sangatlah perlu.
“Pacaran bisa dibilang penting juga,” ujarnya. Sebab, masa muda sangat cocok untuk masa penjajakan dan mencari teman. Jika anak sudah bekerja tentu akan memiliki waktu yang kurang untuk mencari pacar dan teman. Oleh karena itu, masa muda sangatlah tepat untuk memperbanyak teman dan jaringan.
“Anak berpacaran layaknya beraktivitas yang normal dan positif saja,” tegas ibu dari mahasiswa Ubaya angkatan 2009 itu. Memang sejauh ini anak berpacaran cukup dengan hang out, nonton dan makan bersama. Bisa juga dengan pergi ke tempat ibadah bersama. Dengan begitu akan terbentuk gaya pacaran yang sehat dan memacu semangat anak tersebut.
“Gaya pacaran anak sekarang sudah berbeda dengan zaman dulu,” tambah Yenny. Kalau dulu, orang pacaran selalu serius dan mengarah ke pernikahan. Namun sekarang, pacaran sudah terbiasa putus-nyambung. Seharusnya pacaran merupakan sarana pendekatan diri untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. (asp)