Warta
UBAYA
04-12-2024
Cyber Media
Detil Edisi Cetak dengan Rubrik :Serba Serbi
- Menesuluri Sejarah Kota Bangkok dengan Dinner Cruise
Sepintas tak ada yang istimewa dari pemandangan sungai Chao Phraya di waktu pagi. Airnya yang kecoklatan dihiasi dengan tumbuhan air tergenang seakan melayangkan benak ini pada kali Brantas, Surabaya. Namun pandangan itu seketika berubah di waktu malam. Sungai yang membelah kota Bangkok, Thailand ini seakan menjadi daya tarik tersendiri, tak terkecuali para turis asing.
Posisi sungai Chao Phraya yang strategis, di mana menghubungkan dua tempat wisata paling legendaris di Bangkok,yaitu Grand Palace dan Wat Arun menjadikannya salah satu wisata bahari paling tersohor di negeri Gajah Putih ini. Dengan kapal pesiar atau Loy Nava (sejenis perahu tradisional), para wisatawan diajak mengarungi pemandangan ibu kota Bangkok di waktu malam yang tak terlupakan. Ditemani dengan hidangan makan malam berkelas internasional serta diiringi suguhan live music jazz-pop sepanjang perjalanan, seakan menanambah aura romantis khas candlelight dinner. Tak heran, dahulu negara yang tak pernah terjajah ini mendapat julukan Venesia dari Timur.
Sepanjang pelayaran, tampak di tepi sungai tersebut pemandangan khas sejarah kota Bangkok, mulai istana kerajaan yang berselimutkan warna emas, tempat peribadatan agama Budha di masa lalu (Wat Arun) yang bermandikan cahaya. Tak ketinggalan juga, Istana Bangkhunprom, dan Jembatan Rama Delapan sepanjang kedua sisi tepi sungai. Pelayaran yang memakan waktu sekitar 90 menit tersebut beroperasi setiap malam dengan waktu keberangkatan antara pk 19.00-20.00 WIB dari sebuah pusat perbelanjaan, River City Pier dan akan kembali lagi ke tempat yang sama pada rute pulangnya.
“Kapal-kapal yang digunakan semuanya merupakan milik serikat Sungai Chao Phraya, namun serikat tersebut berdiri sendiri, tidak di bawah pemerintah,” tutur Pantja tour guide setempat yang sempat diwawancara oleh WU. Adapun kapal pesiar yang beroperasi sebanyak 15 buah, seperti Chao Phraya Princess I-IV dan Grand Pearl. Masing-masing kapal tersebut memiliki fasilitas dan harga yang berbeda-beda pula. “Untuk hidangan dinner, pengelola menyewa hotel-hotel berbintang di Bangkok untuk menyediakan hidangan khas Thailand, maupun internasional,” jelas panitia
Akhirnya perjalanan singkat menjelajahi sungai yang sering disebut pula sungai raja-raja itu pun ditutup dengan beberapa pasangan yang melantai diiringi dengan permainan seksofon. “Suasananya sangat romantis, makanannya juga enak,” cuap Chris, salah seorang wisatawan dari Indonesia. (mry)
[ Posted 01/02/2011 oleh welly ]