Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ternyata belum tentu semua orang dewasa menyukai tayangan seperti film action, sinetron, ataupun infotainment. Ongko Citrowinoto, Dosen FT yang mempunyai spesialisasi di bidang video ini malah lebih memilih SpongeBob sebagai tontonan favoritnya. Alasan kenapa lebih memilih film kartun tersebut adalah film itu ringan dan menghibur. “Saya biasa nonton bareng keluarga sambil menghabiskan waktu sebelum beraktivitas di pagi hari,” ujar Ongko.
Menurut Ongko, menonton film kartun seperti SpongeBob masih lebih baik daripada melihat acara lain seperti reality show, quiz, ataupun infotaintment. “Karena sekarang sudah banyak quiz dan reality show yang sudah di-setting, jadi tidak benar-benar asli. Infotaintment juga terlalu mencampuri urusan orang lain,” keluh Ongko.
Menonton film menjadi hobi keseharian pria berkacamata ini selain bermain game. Dengan menonton sebuah film, kita bisa mengetahui berbagai macam impian manusia. Entah itu impian yang baik ataupun buruk. “Oleh karena itu, saya suka menonton film karena saya bisa melihat impian semua orang,” terang pria kelahiran 20 Februari 1984 ini.
Ketika ditanya apakah membuat film itu sulit? Pria yang sehari-hari mengajar di Program Multimedia ini menyetujuinya. Menurutnya, membuat film itu memang sulit tapi menyenangkan. Yang membuat sulit adalah bagaimana menyampaikan impian ke sebuah tayangan. Tapi kesulitan dan jerih payah tersebut akan tertebus ketika melihat film yang sudah kita selesai buat. “Karena itulah tayangan perdana merupakan hal yang paling penting bagi pembuat film, termasuk aktris dan aktornya,” jelasnya.
Ada hal lain yang menurut pria asli Surabaya ini penting dalam sebuah tontonan. “Kalau tidak bisa mendidik, ya jangan merusak\", demikian pendapat Ongko dalam memilih tayangan televisi. Hal ini dikarenakan saat ini sangat jarang dijumpai sebuah tontonan televisi yang mendidik. Contohnya, banyak acara di televisi yang secara tidak sengaja malah mengajarkan cara membius, membuat penipuan, dan lain sebagainya. “Yang mulanya tidak tahu caranya, ya jadi tahu dan bisa meniru,” tutup Ongko tersenyum. (voc)