Cyber Media
Call Warta: 2981039
Banyaknya stasiun televisi yang ada turut mendongkrak jenis dan jumlah tayangan yang disuguhkan pada penontonnya. Berbagai genre tayangan baru yang bermunculan ternyata belum mampu menggeser siaran berita dari hati penontonnya. Salah satunya adalah Muchammad Shodiq, petugas keamanan Ubaya yang suka menonton berita. “Acaranya bagus, isinya juga memberi pengetahuan,” ucap Shodiq mengenai acara favoritnya tersebut. Ia juga mengaku menikmati tayangan musik tertentu karena selain menghibur, presenter yang membawakan juga sangat lucu.
Terkait kesukaannya itu, pria asli Surabaya ini selalu menontonnya ditemani istri dan dua anaknya. “Lebih lengkap lagi kalau ada kacang dan roti buat camilan,” imbuhnya. Acara nonton TV bersama sendiri menjadi momen kebersamaan dalam keluarga, meski tak jarang putra putrinya sering berebut channel dengannya. Keputusan membeli sebuah TV tambahan pun dilakukan agar anggota keluarga bisa tetap menikmati kesukaannya masing-masing.
Pria yang sudah 15 tahun mengabdi di Ubaya ini mengaku mendapat manfaat tersendiri dari tayangan favoritnya tersebut. Usaha jasa travel yang dirintis beberapa tahun silam secara tidak langsung banyak terbantu lewat wawasan yang dibagikan dari siaran berita tersebut. ”Inspirasi tentang bisnis dan kuliner banyak memberi saya pandangan dan pengetahuan baru,” ujar Shodiq. Terbukti, lulusan SMA ini mampu menjalankan usahanya dengan baik karena pengatahuan yang diperoleh.
Menanggapi ragam tayangan yang hadir, Shodiq sangat menentang anak-anaknya menonton sinetron. “Saya dan istri sepakat melarang anak-anak menonton sinetron. Isinya rata-rata tidak sesuai untuk mereka,” terangnya. Buatnya, film kartun yang lucu dan menghibur jauh lebih baik daripada sinetron. Hal tersebut rupanya menjadin suatu hal yang cukup disesali Shodiq. ”Dulu acara TV isinya mendidik semua, sekarang malah kebanyakan sinetron daripada hal-hal mendidik,” pungkas penghobi olahraga ini.
Ditanya soal harapan ke depan, Shodiq berharap lebih banyak lagi acara pendidikan sebagai sarana pembelajaran umum. Tontonan ber-genre sinetron diharapkan juga harus dikurangi. ”TV itu kan media pembelajaran yang sangat cepat, sangat penting untuk bisa menyajikan tontonan bermutu,” harap Shidiq. (mei)