Cyber Media
Call Warta: 2981039
Piala Dunia selalu menjadi momen yang paling dinantikan oleh para pecinta bola di seluruh dunia. Event sepakbola terakbar di dunia ini seakan menjadi magnet yang membius para penggila olahraga si kulit bundar ini. Diawali dari ide Presiden FIFA Jules Rimet dan rekannya Henry Delaunay pada Kongres FIFA di Amsterdam 26 mei 1928 silam, tentulah tidak akan ada yang mengira bahwa event yang pertama kali diselenggarakan pada 13-30 Juli 1930 lalu ini mampu berkembang menjadi event sepak bola terbesar sejagat raya.
Siapa yang akan menyangka event yang dulunya hanya diikuti oleh tiga-belas Negara peserta itu kini diikuti oleh lebih dari 160 negara partisipan yang bertanding dalam babak kualifikasi untuk memperebutkan 32 tempat di turnamen final.
Menilik sejarah Piala Dunia pertama, Uruguay-lah Negara pertama yang behasil merebut piala Jules Rimet. Meski penyelenggaraanya sempat terhenti selama dua-belas tahun saat PD II, namun event ini tetap mampu mencuri hati para penikmat bola saat dihelat lagi di Brasil pada 1950. Piala Jules Rimet sendiri dibuat oleh perupa Perancis, Abel La Fleur. Piala yang terbuat dari emas dengan berat 3.8 kg dan tinggi 35 cm ini berbentuk oktagonal berlambangkan bumi yang dipegang oleh Dewa Kemenangan bernama Nike (dewa yunani purba).
Adapun piala legendaris ini pernah dicuri sewaktu dipamerkan di Stampex Exhibition di Westminster Central Hall, London saat menjelang Piala Dunia 1966 di Inggris, namun uniknya, tujuh hari kemudian piala ini diketemukan kembali oleh seekor anjing bernama Pickles. Sejak Piala Dunia 1970 di Meksiko, FIFA sebagai federasi sepakbola dunia memutuskan untuk mengganti trophy Jules Rimet yang tersohor ini. Brasil sebagai negara pertama yang berhasil menjuarai Piala Dunia sebanyak 3 kali, yaitu pada 1958, 1962 dan 1970, mendapat kehormatan untuk menyimpan trophy bersejarah ini.
Seiring perkembangan waktu, event empat tahunan ini kini memperebutkan piala dunia baru yang menggunakan emas 18 karat. Piala setinggi 36 cm ini dirancang oleh perupa terkenal Italia bernama Silvio Gazzaniaga. Pada piala seberat 4.97 kg ini juga akan terukir nama setiap negara pemenang piala dunia. Menurut prediksi, piala yang ada saat ini baru akan “dipensiunkan” hingga plat nama yang tersedia bagi para Negara pemenang telah penuh terisi, yaitu pada tahun 2038.
Banyak orang bertanya mengapa event ini begitu ditunggu-tunggu. Tidak hanya bagi penggemar bola, tapi juga oleh setiap pemain sepak bola. Tampil di piala dunia, merasakan atmosfer pertandingan, serta berebut memperjuangkan penghargaan individu merupakan prestasi tertinggi seorang pemain sepakbola. Venue piala dunia sendiri menjadi rebutan setiap negara di dunia. Menjadi tuan rumah piala dunia merupakan suatu kehormatan sendiri bagi mereka. Tengok saja, Afrika Selatan sebagai tuan rumah piala dunia 2010 mati-matian mempersiapkan venue yang memuaskan.
Terlepas dari itu Piala dunia memang ajaib. Kehadirannya mampu menyatukan segala perbedaan lapisan dan golongan. Piala dunia dapat menjadi simbol kebangkitan dan perdamaian dunia. Sekarang, kita tunggu saja siapa negara yang mampu menjadi pemenang piala dunia selanjutnya, apakah Italia mampu mempertahankan kedigdayaannya, atau akan muncul juara-juara baru dengan bintang-bintang sepakbola yang bersinar terang.(caz/bbs)