Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ubaya merupakan kampus multikultur yang memiliki mahasiswa dari berbagai daerah dengan karakter dan budayanya masing-masing. Namun perbedaan karakter dan budaya ini tidak menyebabkan perpecahan diantara mahasiswa. Berbagai karakter dan budaya ini justru saling melengkapi seperti yang diungkapkan oleh Aloysia Vira Herawati, salah seorang peneliti di Pusat Hak Asasi Manusia (Pusham). “Jika melihat volunteer mahasiswa, mereka sudah dapat menyatu, walaupun masih ada sedikit perbedaaan konsep,” ungkapnya.
Menyatukan berbagai kebudayaan tersebut ternyata bukan perkara mudah. Selalu ada kendala dalam mewujudkannya. Misalnya individu yang kurang terbuka, sehingga menyulitkan untuk bersosialisasi. Kendala juga bisa dialami oleh lembaga yang menaungi beragam kebudayaan tersebut. “Pada lembaga, hal ini tidaklah mudah karena berkaitan dengan proses, sehingga harus ada komitmen untuk melakukannya secara kontinyu,” terang Vira.
Ubaya pun telah mengupayakan agar mahasiswanya mengenal multikulturalisme dengan baik. Misalnya dengan seminar multikultur yang diberikan pada mahasiwa baru dalam rangkaian kegiatan MOB. Bahkan di FH, ini menjadi salah satu mata kuliah paket yang harus dijalani guna memberikan pemahaman lebih ke mahasiswa, bahwa Ubaya merupakan kampus yang multikulturalisme. “Ubaya menyadari betul akan hal ini dikarenakan kampus adalah dunia kecil tempat latihan bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia luar yang lebih luas,” ungkap wanita kelahiran Surabaya, 8 September 1974.
Multikulturalisme itu sendiri tidak bisa dicapai dalam satu kali pertemuan. Namun bagaimana caranya agar bisa mengendapkan ke pikiran, agar terbentuk mindset dimana kita harus menghargai orang lain. “Hal ini bisa diwujudkan dengan mengikuti UKM maupun BEM,” sarannya.
Wanita yang hobi wisata kuliner dan nonton film ini mengungkapkan, universitas yang mempunyai mahasiswa dari berbagai daerah tentu saja mendatangkan berbagai keuntungan. “Profit ini berupa invest jangka panjang yang akan membawa nama baik universitas, karena universitas mendidik mereka untuk bertanggung jawab, berharkat dan bermartabat yang baik,” ungkapnya. (art)