Cyber Media
Call Warta: 2981039
Tuntutlah ilmu hingga ke ujung dunia. Hal itu berlaku bagi mahasiswa FH angkatan 2009 yang memiliki nama lengkap Fredric Carletta Theliohard. Meski tidak benar-benar sampai ke ujung dunia, namun cowok yang biasa dipanggil Fredric ini rela meninggalkan kampung halamannya Samarinda, Kalimantan Timur, demi menuntut ilmu di Ubaya. “Dulu saya memilih Ubaya karena terkenal, basketnya bagus dan orangtua mendukung saya untuk masuk ke FH,” aku cowok kelahiran Samarinda, 20 Agustus 1991.
Karena berasal dari luar pulau, ia mengungkapkan, tentu saja setelah sampai di Ubaya ia harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. “Saya mengatasinya dengan berusaha bergaul dengan siapa saja, dan yang pasti tanpa mempedulikan perbedaan ras dan agama,” ungkapnya. Hal ini didukung pula oleh lingkungan kampus Ubaya yang begitu multikultur. Dimana, semua mahasiswa Ubaya tidak hanya berasal dari Pulau Jawa saja, bahkan ada yang dari Papua.
Sehingga cowok satu mengaku tidak mengalami kendala sama sekali dalam bergaul dengan mahasiswa Ubaya dari daerah lain. Ia menambahkan, “hal ini juga didukung FH dengan adanya mata kuliah etika multikultural, yang membuat kita semakin memahami adanya perbedaan serta bagaimana cara untuk menjembataninya.” Ia tidak menyetujui adanya komunitas khusus dari suatu daerah, karena hal ini akan membuat suatu perpecahan atau bahkan membuat kelompok eksklusif yang sebenarnya itu tidak perlu adanya dalam pergaulan.
Hal tersebut juga membawa pengalaman tersendiri bagi cowok yang hobi bermain basket ini. ”Kita bisa saling tukar-menukar bahasa masing-masing daerah, selain itu juga mempelajari budayanya, yang akhirnya kita punya planning untuk mengunjungi daerah teman,” ungkap cowok yang mengaku dalam satu semester ini pulang kampung sebanyak tiga kali untuk mengurus keperluaannya.
Ia juga menuturkan, keadaan kampus yang multikultur sampai sekarang sama sekali tidak membawa dampak negatif. Melainkan banyak dampak positif, salah satunya dapat membuat kita bisa bergaul tidak hanya dengan sesama mahasiswa tapi juga dengan masyarakat luar. Dia pun punya tips yang selalu ia lakukan ketika bergaul dengan mahasiswa lainnya yakni, jangan sombong, selalu rendah hati, menghargai dan menghormati orang lain. (art)