Cyber Media
Call Warta: 2981039
Busana indah yang sering kita lihat, pasti berbahan dasar yang sama yaitu kain. Bagaimana jika busana tersebut dibuat dari bahan-bahan non fabric yang ada disekitar kita? Seperti eceng gondok, kertas alumunium foil, kawat, kertas, kabel,peniti, CD, bahkan sak semen yang dapat diubah menjadi gaun unik yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Karya itu adalah karya mahasiswa jurusan fashion desain dari FIK Ubaya, mereka unjuk gigi dengan hasil karya mereka melalui beberapa model di savana psikologi silam. Dari 18 busana yang mengusung tema geometrik, hanya terpilih 8 busana terbaik dipamerkan secara langsung.
Rancangan para mahasiswa angkatan 2012 ini memberikan kesan warna yang fresh, terlihat dari rancangan milik Fenny Ayu R yang memberi nama candy fairy untuk rancangannya. Bahan yang digunakan antara lain kertas karton, tali kur, dan rok yang berbahan spons karet. “Inspirasi saya dapatkan ketika melihat adik saya pegang lolipop, jadi menarik saja warnanya untuk saya buat desain gaun,” ungkapnya.
Selain rancangan busana yang menampilkan kesan warna fresh ada pula rancangan busana yang nyentrik, rancangan milik Kezia Nathalia yang membuat busananya dari alumunium foil dan Grace priskila yang membuat rancangan busananya dengan kepingan cd dan kabel yang dinamakan tekno cable. “Kesulitan dalam membuat busana tekno cable ini pada menjahit kabelnya untuk menjadi celana, jadi butuh ketelitian dan kesabaran yang tinggi,” jelasnya.
Tak hanya itu, terdapat pula gaun unik lainnya yang terbuat dari berbagai macam bahan-bahan unik lainnya yaitu gaun yang terbuat dari kasa dan eceng gondok milik Evlin Alvionita, terbuat dari kertas semen milik Deby Bedu, dari karet maket milik Rani Mandashari), kertas crepe dan pita kertas milik Angela Stephani, dan terbuat dari kaca milik Bernadette Devi.
Rancangan para mahasiswa ini akan ditampilkan di acara Mikromart 7 juli kemarin. Hal ini membuktikan bahwa wujud kreativitas bisa muncul dari mana saja bahkan dengan hal yang tidak kita bayangkan. (inz)