Cyber Media
Call Warta: 2981039
Dalam rangka memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari Pendidikan Nasional, Spektra Show hadir dengan serangkaian acara yang digelar oleh UKKI Ubaya. Acara ini berlangsung selama tiga hari yakni 29 April, 1 Mei, dan 3 Mei yang diawali dengan Grand Opening pada hari pertama, Seminar dan Talkshow pada hari kedua, serta Tabligh Akbar sebagai acara puncak pada hari ketiga. Mengusung tema bernuansa islami, acara ini melibatkan beberapa tokoh penting, anak-anak panti asuhan, beserta segenap civitas akademika Ubaya yang meliputi dosen, karyawan, dan UKM.
Gerbang Menuju Spektra Show 2013
Grand Opening Spektra Show yang diadakan pada 29 April menjadi tanda bahwa Spektra Show resmi dibuka. Acara yang diadakan di Masjid Al-Hidayah Universitas Surabaya ini turut dimeriahkan secara spesial oleh kehadiran Ustad Bangun Samudera dan The Seekers yakni band internal UKKI. “Acara ini bagus dan unik karena dapat mempersatukan semua kalangan civitas akademika Ubaya dengan baik. Walaupun kita beragam, namun marilah kita ciptakan suasana guyub rukun di lingkungan Ubaya ini,” tutur Mochammad Arbi Hidayat M Si undangan dari FT. Dengan ini beliau mengajak setiap individu untuk mengedepankan rasa saling menghargai agar tercipta suasana Ubaya yang damai.
Di akhir acara, dilaksanakan peresmian acara Spektra Show oleh Ibu Dra Ririn Sumiyani MS Apt, salah satu Dosen FF dan Febrian Darmadi selaku Wakil Presiden Bemus periode 2012-2013 dengan pemotongan tumpeng. Lengkap sudah acara sore itu, semoga niat UKKI yang mulia untuk membawa suasana Ubaya menjadi kampus yang madani dan sejahtera dapat terwujud dan dinikmati dalam kebersamaan.
Haru Biru Seminar dan Talkshow
Lagi lagi UKKI melanjutkan acara gebyarnya pada 1 Mei silam dalam Seminar dan Talkshow di Gedung Perpustakaan Ubaya lantai 5. Talkshow bertema ‘Meski Kutertatih, Kugapai Impianku’ ini menceritakan bagaimana suatu keterbatasan itu tidak berhak mengganjal impian kita. Pembicara dalam sesi tersebut diantaranya ialah H Didit Hape selaku pemilik Sanggar Alang-alang yang membawa anak-anak bangsanya untuk unjuk gigi membawakan beberapa lagu. Ada pula Abdul Hamid selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur, Dra Nani Parfati M S Apt selaku Dekan FF Ubaya, serta Abdul Qodir yakni seorang anak yatim penerima beasiswa S2 program Sastra Indonesia gratis.
Keempat pembicara ini saling mengutarakan segala opininya tentang bagaimana menyejahterakan anak-anak bangsa. “Dari pemerintah sendiri belum ada program untuk membantu anak bangsa itu sendiri,” ujar Abdul Hamid. Keadaan tersebut membuatnya merasa miris mengingat sebenarnya banyak potensi yang dimiliki oleh anak-anak bangsa. Hal yang perlu dilakukan saat ini menurutnya adalah bagaimana kita berusaha mendidik dan memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya. “Intinya kita berusaha dan melakukan yang terbaik bagi anak-anak itu, selebihnya kita pasrahkan kepada Allah,” sambungnya lagi.
Selain adu opini diantara keempat pemateri, sesi tersebut dimeriahkan dengan penampilan The Seekers. Anak-anak bangsa dari Sanggar Alang-Alang juga turut menyumbangkan hiburan hingga mengundang decak kagum dan haru di kalangan para hadirin. Tak hanya itu, di samping kiri dan kanan hadirin juga terbentang kain sepanjang 6m x 1m yang berisi tentang impian-impian anak bangsa. Adanya pemutaran video yang berisi peliputan saat anak-anak bangsa ini menuliskan impiannya di kain itu semakin mengheningkan ruangan tersebut dan menyisakan isakan sedu tangisan para hadirin yang tak kuasa menahan haru.
Sesi kedua merupakan seminar yang diisi oleh Master John Robert Power yaitu Johny Rusdiyanto MM. Seminar yang bertemakan ‘Kupas Rahasia Kepribadian Si Mahasiwa Super’ ini tak kalah sukses mengundang antusias para hadirin yang nampak dari kesibukan mereka mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh pembicara.
UKKI boleh puas karena acaranya mampu berjalan sesuai keinginan untuk menekankan kepedulian, khususnya mahasiswa terhadap hal-hal kecil di sekeliling mereka. Apabila hal itu dapat terlaksana, tentunya akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berakhlak dan berintegrasi.
Tabligh Akbar, Puncak Acara Penuh Gebyar
Langit sebiru lautan. Cahaya matahari yang menembus lapisan-lapisan awan itu seolah enggan meninggalkan sang sore sambil diikuti derap langkah sekumpulan orang yang berbondong-bondong menuju puncak acara Spektra Show yaitu Tabligh Akbar di lapangan depan Gedung Perpustakaan. Tabligh Akbar yang terselenggara pada 3 Mei ini bertemakan ’Islam Identitasku, Namun Kemana Imanku’. Dihadiri oleh sejumlah kalangan, mulai dari para ayah pencari nafkah, mahasiswa, dosen, karyawan, hingga ibu rumah tangga turut datang di sini untuk mendapatkan ilmu dan eratnya silaturahmi. Pembicara Tabligh Akbar sendiri sudah familiar kita lihat serta dengarkan di televisi nasional maupun lokal yakni Ustad Imam Chambali.
Berbagai ilmu baru lewat penyampaian Ustad Imam Chambali yang membangkitkan keinginan untuk belajar, serta rasa antusias yang menggebu-gebu untuk mengamalkan ilmu telah didapat. Tidak hanya itu, acara ini demeriahkan oleh anak-anak panti Al-Fatimah dan Ulul Albab. Terlihat di sisi sebelah luar panggung terdapat sebuah gambaran yang tertempel rapi di bingkai berisi impian anak-anak panti Al-Fatimah dan Ulul Albab yang telah tertumpah dalam masing-masing kertas gambar saat kunjungan sebelum acara tersebut berlangsung.
Tampilnya The Seekers serta berkumandangnya adzan Magrib seolah menandakan acara sore itu telah usai. Berlanjut mengenai harapan, secara khusus segenap panitia Spektra Show berharap agar serangkaian acara tersebut dapat bermanfaat bagi semua hadirin, serta mampu mengobarkan semangat akan keinginan menambah ilmu, berkreativitas, memupuk eratnya persaudaraan, meningkatkan amal ibadah, serta memberikan inspirasi kepada UKM lain untuk terus berkreasi agar menjadi penerus bangsa yang inovatif dan jauh dari kata ” plagiat”.
Artikel oleh: Andri Utomo