Cyber Media
Call Warta: 2981039
Ubaya? Luar biasa! Itulah hentakan semangat para mahasiswa yang memenuhi ruang SGFBE Ubaya saat mengikuti seminar yang dibawakan oleh beberapa pembicara dari Koran SINDO. Acara yang dihelat pada 22 Mei ini merupakan bagian dari Roadshow 200 jam Semangat Baru bersama Koran SINDO. Bertema ‘Konvergensi Media di Era Cyber’, acara tersebut turut dihadiri oleh para mahasiswa Ubaya yang merupakan anggota Duta Ubaya, kru Warta Ubaya, maupun beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas. Dalam rangka berbagi ilmu tentang seputar media, Ubaya yang diyakini sebagai ikon universitas di Surabaya oleh para pembicara Koran SINDO ini mendapat kesempatan istimewa untuk belajar langsung bersama redaktur Koran SINDO Jakarta, Kepala Redaksi Koran SINDO area Jatim, dan para wartawannya.
Materi pertama dibawakan oleh Redaktur Lifestyle Koran SINDO yakni Danang Arradian mengenai ‘Eksistensi Media Cetak di Era Digital’. Danang memaparkan kepada teman-teman Ubaya bahwasanya perkembangan teknologi maupun internet di Indonesia semakin pesat. Hingga akhirnya muncul satu pertanyaan besar, akankah media digital tersebut menggantikan print media? “Tidak, karena media digital sendiri merupakan evolusi dari print media. Disinilah peranan berbagai media seperti online media, TV, radio, maupun print media untuk saling bersinergi satu sama lain,” tanggap pria berkacamata ini.
Peserta juga dilibatkan dalam coaching fotografi oleh Astra Bonardo, Fotografer Koran SINDO dan materi ‘Bad News is A Good News’ oleh Hatim Varaby, Redaktur Ekonomi Koran SINDO. Hatim menceritakan betapa banyaknya bad news yang menjadi headline utama di berbagai media nusantara. Ia berpendapat bahwa banyaknya berita negatif dapat menimbulkan opini dan pandangan masyarakat terhadap situasi politik menjadi semakin negatif. “Bad news is a good news tidak berlaku lagi apabila pewarta ingin mencerdaskan kehidupan bangsanya,” tegasnya. Ia juga menekankan secara berulang mengenai akurasi sebuah berita agar pihak-pihak yang menjadi narasumber tidak dirugikan. “Kalau sampai demikian, wartawan tersebut akan ditegur (disomasi). Jadi, harus punya background seputar isu yang akan diliput dan tulislah berita yang mudah dipahami oleh pembaca,” imbuhnya.
Seminar tersebut ditutup dengan materi ‘Kekuatan Konten Lokal’ oleh Masdarul Khoiri selaku Kepala Redaksi Koran SINDO area Jatim. Ia menjelaskan mengenai proximity (kedekatan) berita dengan mengedepankan isu lokal yang disesuaikan dengan keadaan di sekitar pembaca daerah setempat. Selain untuk unsur kedekatan emosional yang menarik pembaca, media yang baik adalah media yang mengedukasi dan mampu membawa perubahan positif bagi pembacanya. Maju terus media Indonesia! (syn, faz)